oleh

Hentikan Kekerasan Terhadap Anak,PPA id 223 Tumpaan Gelar Pertemuan

-Minsel-48 Dilihat

Amurang  – Dalam menjalankan program perlindungan serta meminimalisir angka kekerasan terhadap anak, Relawan Perlindungan Anak meliputi PPA id 223, melakukan rapat internal bersama penanggung jawab PPA  Pdt. Daisye J. Maindoka M. Th juga Projects Director Johan Tumiwa dan Mike Masengi, bertempat  di gedung gereja Alva OMEGA Tumpaan, Senin (05/08/2019).

Dalam rapat  tersebut membahas terkait Relawan Perlindungan Anak dan Kekeluargaan Orang Tua anak PPA, dalam memediasi persoalan yang terjadi di dalam keluarga serta mengangkat aspirasi dari orang tua anak PPA agar bisa tahu dan mengerti tentang masalah perkembangan keluarga dalam kehidupan jauh dari kekerasan, serta menghentikan tingkat asusila terhadap anak dan perempuan.

Selaku Projects Director Yohan Tumiwa mengatakan bahwa 10 orang perlindungan anak saat ini sudah di bagi dalam tugas masing-masing. Hal ini untuk menjadi harapan dari masyarakat, terlebih orang tua PPA agar jauh dari kekerasan terhadap anak.

Dikatakan selain itu relawan tersebut akan selalu menerima laporan kekerasan terhadap anak di mana pun berada dan juga para relawan akan sebisa mungkin meminimalisir tingkat kekerasan terhadap anak dan perempuan.

“Pada bulan Februari tahun 2020 di desa Matani Kecamatan  Tumpaan akan di buka kelas PPA,” ujar Tumiwa.

Ketua Perlindungan Anak dan Kekeluargaan terhadap orang tua PPA Tumpaan Karel Mamoto mengatakan kami siap dan selalu ada pada anak-anak untuk menjaga mereka agar supaya jauh dalam kekerasan dalam rumah tangga,terlebih dalam menjaga anak supaya tetap dalam kontrol serta pengawasan dalam pergaulan serta dalam bermasyarakat.

Sebagai penanggung jawab PPA Tumpaan juga selaku ketua jemaat GMIM Alva Omega Tumpaan
Pdt. Daisye J. Maindoka M.Th sangat mengapresiasi apa yang di emban 10 orang relawan perlindungan anak serta PPA id 223.

“Kepada  masyarakat untuk tidak melakukan kekerasan terhadap anak juga kepada semua pihak untuk  melarang keras anak yang di bawah umur minum minuman keras serta jauh dari seks bebas. Dan ini menjadi pokok di mana anak di bina untuk menjadi anak yang takut akan Tuhan dan taat pada orang tua. (Kiki Liando)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *