oleh

Walikota Eman Kolaborasi dengan BEKRAF Jadikan Tomohon Mendunia

Tomohon – Pemerintah Kota Tomohon berkomitmen IKKON 2019 akan maksimalkan potensi Ekraf Daerah. Walikota turut serta dalam mengikuti presentasi dari tim BEKRAF yang memaparkan maksud dan tujuan tim ini berada di Tomohon selama empat belas hari. Kegiatan yang dilaksanakan di salah satu hotel di kota Tomohon, Sabtu (6/7/19).

Walikota Eman berterima kasih atas dipilihnya Tomohon menjadi satu-satunya kota di Provinsi Sulawesi Utara yang mendapat kehormatan sebagai tempat penyelenggaraan program Inovatif dan kreatif melalui kolaborasi Nusantara (IKKON).

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) kembali menyelenggarakan program Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap perkembangan ekonomi kreatif daerah. Tahun ini IKKON digelar di lima kabupaten/kota terpilih yaitu, Tomohon, Aceh Utara, Pangkal Pinang, Lombok Timur dan Kupang.

“Kelima daerah tersebut terpilih setelah melalui proses pemilihan daerah yang diselenggarakan tahun 2018. Kami berharap program IKKON ini dapat membantu daerah untuk memaksimalkan potensi kreatifnya agar dapat memberikan dampak ekonomi secara nyata bagi perekonomian daerah,” ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf pada Konferensi Pers IKKON 2019 di Beer Hall SCBD, Jakarta (28/6/2019) lalu.

IKKON merupakan program yang mengusung konsep live in designer dengan mengedepankan kolaborasi antara profesional di bidang kreatif dengan pengrajin lokal dan pemangku kepentingan di daerah.

Sejak 2016, Bekraf melalui IKKON telah mendukung pengembangan ekraf daerah di 15 Kota/Kabupaten dengan mengembangkan produk yang sudah ada maupun menciptakan produk kreatif baru.

Pelaksanaan IKKON dibagi menjadi empat tahapan kegiatan yaitu, pemetaan potensi, perencanaan desain, purwarupa, dan pameran. Dalam setiap tahapan BEKRAF mengirimkan tim yang terdiri atas mentor, pengembang bisnis, desainer produk, desainer interior, desainer fashion, desainer tekstil, desainer komunikasi visual, arsitek, koreografer, etnomusikologi, fotografer, videografer, dan antropolog ke daerah – daerah binaan untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal, menggali potensi kreatif daerah setempat hingga menciptakan produk kreatif baru dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Pengiriman tim ke daerah binaan diawali dengan proses seleksi yang dilakukan BEKRAF dengan meloloskan 56 profesional dari 287 orang pendaftar. Sebelum keberangkatan, Bekraf juga memberikan pembekalan dan wawasan kepada mereka terkait program IKKON dan bagaimana mengatasi kendala yang mungkin muncul di lapangan.

“Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan muncul produk – produk kreatif baru yang dapat menjadi ikon dari masing-masing daerah,” ujar Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif Bekraf, Poppy Savitri.

IKKON 2019 akan mulai dilaksanakan akhir Juni ini dan ditutup dengan pameran produk IKKON yang akan diadakan November mendatang. Selain bertujuan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin dan memperkuat ekosistem ekraf nasional, Bekraf juga berharap IKKON dapat menjadi kajian pembuatan program dan peraturan atau peta jalan ekonomi kreatif di daerah.

Tentang Bekraf Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. Saat ini, Kepala Bekraf dijabat oleh Triawan Munaf.

Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio. (Oma)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *