Amurang – Bupati Minahasa Selatan (Minsel) DR Christiany Eugenia Paruntu,SE,bersama Kemenperin melalui Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), bertemu dengan puluhan petani kelapa, bertempat di Hotel Sutan Raja Amurang, Selasa (26/02/2019)
Dalam sambutannya Bupati Tetty Paruntu mengatakan kunjungan atau kerjasama ini lewat Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka bisa menjadi nilai tambah ekonomi masyarakat dalam pengolahan kelapa di kabupaten Minsel.
“Saya berterima kasih kepada Kemenperin lewat IKMA yang sudah berkunjung di Kabupaten Minsel, kiranya dapat berlanjut terus hubungan kerja sama ini,” ucap Bupati Tetty.
Sementara itu menurut Gati Wibawaningsih Dirjen lndustri Kecil, Menengah, dan Aneka, Kementerian Perindustrian, kami akan terus berupaya meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam Negeri dengan melaksanakan program hilirisasi lndustri berbasis sumber daya alam seperti kelapa.
“Langkah strategis ini merupakan salah satu solusi guna mendongkrak nilai tambah komoditas kelapa dengan mengangkat potensi lndustri kelapa di Indonesia melalui Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kelapa Terpadu,” jelasnya.
Lanjutnya, Industri Pengolahan Kelapa di Indonesia khususnya Sulawesi Utara cukup berkembang dan yang menjadi perhatian kami yaitu Kabupaten Minahasa Selatan sebagai salah satu daerah utama penghasil kelapa di Provinsi Sulawesi Utara yang sangat berpotensi untuk dikembangkan industri pengolahan kelapanya.
“Lahan perkebunan kelapa yang luas, tentunya mempunyai potensi lndustri kelapa yang sangat besar. Saat ini, produk yang dihasilkan dari kelapa antara lain kopra, kayu kelapa, sabut kelapa, minyak kelapa dan arang aktif. Sebagian besar pengolahan dilakukan pada skala rumah tangga dan kelompok kecil di setiap kecamatan,” ungkapnya dalam pembukaan pelaksanaan kegiatan pengembangan IKM kelapa terpadu di Minahasa Selatan.
Gati menambahkan, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar dunia di atas Filipina, India, Srilanka, Brazil.
“Kelapa merupakan tanaman perkebunan dengan areal terluas kedua setelah kelapa sawit di Indonesia, Iebih luas dibanding karet, kopi dan kakao serta tanaman perkebunan lainnya.” ungkapnya. (Advetorial)
Komentar