Jakarta,- “Tetap Kompak, Hindari Konflik”, tegas Munandar dalam penutupan kegiatan Rapat Koordinasi Humas Dengan Bawaslu Kabupaten/Kota – Peran Kehumasan Dalam Menjaga Integritas Penyelenggara Senin, (02/09) di PIK.
Hal tersebut disampaikan pasca Pengawasan Pemerikasaan Kesehatan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang telah dilaksanakan Pada Tanggal 30 Agustus – 1 September 2024 “. Tambahnya.
Anggota Bawaslu DKI Jakarta, Quin Pegagan, Reki Putera Jaya dan Rini Rianti Andriani hadir pada kegiatan ini. Quin mengingatkan, pentingnya kreatifitas dalam menyampaikan informasi kepemiluan agar pesan yang dimaksud bisa dipahami oleh masyarakat
Dalam kegiatan ini menghadirkan narasumber, Fauziyah (Dekan UTA’45),Unggul Agena (SAFENet) dan Kristantyo Wisnubroto (Kemenkominfo).
Fauziyah menegaskan angka partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30%, sehingga perlu perlunya peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial.
“Untuk itu, publikasi terhadap gagasan gagasan perempuan untuk memperkuat demokrasi bisa menjadi ruang terhadap perempuan dan juga sebagai catatan bagi pemerintah agar mengakomodir aturan aturan yang pro terhadap perempuan,” ucap Fauziyah.
Dalam pengawasan Pemilihan Serentak Tahun 2024, Bawaslu harus waspada terhadap “voters surpression” yang merusak demokrasi, seperti menganca atau mengintimidasi secara langsung, menyebar disinformasi untuk mengelabui pemilih dari informasi yang benar tentang pemilu, mengganggu jalur komunikasi lawan sehingga lawan sulit berkomunikasi dengan pemilih, dan mengusik hak seseorang untuk memilih, ujar Unggul Agena.
Selanjutnya, Kristantyo Wisnubroto sebagai Tenaga Ahli Kemenkominfo menyampaikan sebagai humas lembaga publik, BAWASLU harus bisa menyajikan informasi atau berita kepemiluan yang mendidik,informatif, mencerahkan, valid dan berdasarkan fakta yang ada, netral atau obyektif, serta tentunya menghibur. (nav)