Kegiatan tersebut di buka langsung oleh Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar, S.H., di dampingi Wakil Bupati Brigjen TNI (Purn.) Theodorus Kawatu, S.I.P, dan di hadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Bapak Frangky Tangkere, S.P., M.Si,Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Frely Turangan,S,St, para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator.
Bupati FDW dalam arahannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada segenap jajaran Pemerintah Daerah, unsur Forkopimda, sektor swasta, terlebih kepada Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2025, yang pelaksanaannya diketuai oleh Wakil Bupati Minahasa Selatan Brigjen TNI (Purn.) Theodorus Kawatu, S.I.P., atas kolaborasi dan komitmen bersama dalam penanganan stunting di Kabupaten Minahasa Selatan.
Dijelaskan Bupati FDW, tercatat saat ini terdapat 289 anak stunting yang tersebar di 17 kecamatan. Data menunjukkan bahwa persentase stunting di Minahasa Selatan mencapai 26,1%. Oleh karena itu Bupati FDW meminta seluruh elemen yang bertanggung jawab harus mengidentifikasi penyebab dan masalahnya, mengapa angka stunting di Kabupaten Minahasa Selatan belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
“Menjadi harapan kita bersama, kiranya kegiatan yang dilaksanakan ini dapat meningkatkan komitmen serta mengoptimalkan peran seluruh pihak dalam penanganan stunting di Kabupaten Minahasa Selatan.” ucap Bupati.
Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten dalam penanganan stunting di Kabupaten Minahasa Selatan, salah satunya melalui sinergisitas dengan program-program dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dalam upaya melaksanakan dan mewujudkan Asta Cita Presiden, di antaranya,
GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), yaitu gerakan gotong royong orang tua asuh (pentahelix) untuk mewujudkan generasi sehat, cerdas, kuat, dan tidak stunting dengan cara memberikan bantuan nutrisi atau non-nutrisi bagi keluarga yang memiliki ibu hamil, kepada anak dengan tingkat kesejahteraan rendah dan/atau berisiko stunting hingga anak berusia 2 tahun.
GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), yaitu gerakan yang mendorong keterlibatan ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak, pendampingan remaja dan pra-remaja, untuk menciptakan generasi yang berkualitas.
Hadir dalam kegiatan tersebut unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Minahasa Selatan, para narasumber,Arthur Rogi, S.Pi., Pegiat Stunting Provinsi Sulawesi Utara Murphi Kuhu, S.Tp., Tim Pakar TP3S Provinsi Sulawesi Utara; pimpinan atau perwakilan perusahaan, seluruh anggota Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2025, para penyuluh keluarga berencana, tenaga kesehatan, dan para kader, serta para pengurus dan anggota Tim Penggerak PKK Minsel. (*Nal)







