Bitung – Untuk menghindari Kolusi dan Nepotisme, perekrutan Tenaga Harian Lepas (THL), Pemkot Bitung lakukan dengan cara paperless atau tanpa menggunakan kertas tetapi menggunakan internet.
Asisten I Pemkot Bitung, Frangky Ladi mengatakan bahwa, perekrutan seperti ini merupakan hal pertama yang dilakukan di Sulawesi Utara.
“Mulai dari tahapan Pendaftaran, pengumuman seleksi awal hingga penempatan tempat wawancara semua sudah berbasis internet dan ini pertama dilakukan di Sulut”. Kata Ladi seraya menyampaikan bahwa untuk tahapan wawancara sendiri pihak peserta hanya membawa nomor peserta tanpa nama ataupun identitas diri lainnya.
Untuk tahapan tes wawancara resmi dimulai pada hari Rabu tanggal 19 Mei 2021 di sejumlah lokasi dengan tujuan untuk menghindari kerumunan dari calon THL.
“Agar tidak terjadinya kerumunan dan untuk memenuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, calon THL yang mengikuti wawancara dibuat di enam lokasi berbeda yang resmi dimulai hari ini”. Kata Kepala BKPSDM Pemkot Bitung, Steven Suluh.
Dirinya mengatakan bahwa, untuk enam lokasi dilaksanakan di GOR, SMP Negeri 1 Bitung, SMP Negeri 2 Bitung, SMK Negeri 1 Bitung, SMK Negeri 2 Bitung dan SMK Negeri 3 di Lembeh dengan jumlah calon THL sebanyak 9.851 orang.
“Dalam wawancara ada 20 orang pewawancara, setiap hari seribu orang yang diwawancarai dan dalam lokasi wawancara dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat”. Kata Suluh.
Dirinya mengatakan bahwa tes wawancara calon THL, akan berlangsung sembilan hari kedepan dan prosesnya setiap hari melibatkan ASN dari BKPSDM, ASN dari kesehatan dan ASN dari SatPol PP.
“Mekanisme tes wawancara, untuk menjaga netralitas agar tidak subjektif dalam wawancara, dan kami tidak menggunakan nama tetapi kami menggunakan kodevikasi, dan semua diatur melalui aplikasi”. Katanya.
Suluh juga menambahkan bahwa untuk pertanyaan wawancara juga dibuat pembobotannya agar terukur dan selesai pertanyaan kepada wawancara secara otomatis langsung terkirim ke server induk di BKPSDM Pemkot Bitung.
“Dengan terkirim secara otomatis, nilai dari yang diwawancarai tidak diketahui oleh pewawancara. Ini merupakan metode dan mekanisme baru serta pertama kali digunakan di Sulut”. Tambahnya. (Wesly)