oleh

Lumingkewas Sampaikan Hal Penting Ini dalam Peringatan Hari Malaria Sedunia

Bitung, Redaksisulut – Dalam rangka Hari Malaria Sedunia yang diperingati setiap tanggal 25 April, Dinas Kesehatan Pemkot Bitung kembali mensosialisasikan upaya pencegahan penyakit malaria di seluruh Puskesmas se-Kota Bitung. Senin, (25/4/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Bitung, dr. Pitter Lumingkewas, menyampaikan bahwa, sosialisasi digelar untuk kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tetap mewaspadai penyebaran demam berdarah.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kampanye malaria serentak serta screening malaria di seluruh Puskesmas”. Katanya.

Lanjut Pitter bahwa, kampanye malaria serentak kali ini, bekerjasama lintas sektoral demi mewujudkan Indonesia Bebas dari Malaria.

“Peringatan Hari Malaria Sedunia bertujuan untuk meningkatkan komitmen pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk mendukung peran aktif seluruh komponen masyarakat guna mewujudkan lingkungan yang bebas malaria”. Katanya.

Pitter juga menjelaskan bahwa, malaria adalah salah satu penyakit yang banyak menjangkiti masyarakat di seluruh dunia. Malaria juga merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan khususnya di beberapa wilayah di Indonesia, utamanya adalah kawasan Indonesia bagian timur, termasuk Kota Bitung.

“Walaupun angka kasus Malaria mulai menurun, tetapi kita tetap harus mengupayakan program-program bebas Malaria agar kita senantiasa terlindungi dari penyakit Malaria ini. Bahkan menurut Kemenkes RI, Rencananya akan menargetkan Indonesia bebas Malaria pada tahun 2030. Lebih baik mencegah daripada mengobati”. Tambahnya.

Seperti yang diketahui, salah satu penyebab sering terjadinya penyakit Malaria di Indonesia yang beriklim tropis ialah karena gigitan Nyamuk Malaria dan Manusia dapat terkena Malaria setelah digigit nyamuk yang terdapat parasit Malaria di dalam tubuh nyamuk. Parasit yang berjenis Plasmodium ini akan menetap di organ hati sebelum siap menyerang sel darah merah.

Dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, jumlah kasus Malaria di Indonesia pada tahun 2021 terhitung sebanyak 304.607 kasus, jumlah ini menurun jika dibandingkan pada tahun 2009, yaitu sebesar 418.439. berdasarkan jumlah kasus tersebut diketahui angka penyakit Malaria dinyatakan dengan Annual Paracite Incidence (API) sebesar 1,1 kasus per 1000 penduduk.
Annual Paracite Incidence (API) adalah angka kesakitan per 100 penduduk berisiko dalam satu tahun. Angka Annual Paracite Incidence (API) digunakan untuk menentukan tingkat endemisitas Malaria di suatu daerah. (*/Wesly)