oleh

Dua Tersangka Kasus Pembunuhan Guru Agama P21

-Hukrim-69 Dilihat

Manado – Penyidik Polresta Manado menyerahkan berkas tahap dua perkara pembunuhan dengan tersangka FL alias Fadly dan OU alias Ody, kepada pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Manado, Rabu (6/11) siang tadi.

FL alias Fadly dan OU alias Ody didakwa telah membunuh seorang pendeta bernama Alexander Valentino Pangkey (54), warga Desa Sasaran, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa.

Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan SH SIK MH, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya pelimpahan berkas kasus pembunuhan dengan dua tersangka. “berkas perkara pembunuhan terhadap seorang guru yang terjadi di Kelurahan Mapanget Barat Kecamatan Mapanget, tepatnya di SMK Ichthus dinyatakan telah lengkap (P21) dan telah memenuhi syarat formil serta materil,” Ujar mantan Kapolsek Sario ini.

Lebih lanjut lagi, Aruan mengatakan kalau kasus pembunuhan itu banyak disoroti oleh masyarakat, sehingga pihaknya bersama Kejari Manado berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan kasus tersebut. “Dalam proses penyelidikan yang relatif singkat, mengingat kedua pelaku masih dibawah umur, maka pihak penyidik Polres telah menyelesaikan tahap dua dengan lengkap (P21),” jelasnya.

Perlu diketahui, peristiwa itu terjadi pada Senin (21/10) lalu. Dimana, tersangka FL dan OU terlambat masuk sekolah. Lalu kedua tersangka diberi sangsi untuk menanam bungan di plastik (polibag). Usai diberikan sangsi mereka berdua duduk di halaman sekolah sambil merokok dan prilaku kedua siswa itu, dilihat oleh korban yang merupakan guru agama mereka.

Disitulah korban menegur kedua tersangka agar tidak merokok. Namun, teguran dari korban tidak diterima tersangka. Sehingga, siswa kelas dua itu pergi ke rumahnya mengambil pisau stanlis.

Setelah kembali ke sekolah, tersangka bertemu dengan korban yang saat itu sudah berada di atas sepeda motor. Seketika, tersangka langsung menikam korban berulang kali. Korban terjatuh dari sepeda motornya dan lari sambil minta pertolongan. Namun, tersangka terus mengejar korban dan kembali menikam korban berulang kali di halaman sekolah.

Meski sudah kena tikam, korban sempat berdiri, dan kembali berjalan keluar dari halaman dan meminta pertolongan kepada guru lainnya. Korban dilarikan ke rumah sakit Auri, dan dirujuk ke rumah sakit Malalayang. Namun sayangnya, korban meninggal dunia di rumah sakit Malalayang. (Dwi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *