Fera Massora ST
Tahuna – Pemerintah Daerah kabupaten kepulauam Sangihe melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sangihe melakukan beberapa terobosan guna mensiasati kelangkaan minyak goreng subsidi ini dengan permohonan solusi dari pihak kementrian maupun lobi pengusaha luar daerah terkait satu harga minyak goreng subsidi.
Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Abdul Rifai Mahdang SH melalui Sekretaris Perindag Fera Massora ST mengatakan pihaknya telah melakukan lobi ke pengusaha di pulau Jawa , agar bisa mengadakan minyak goreng subsidi yang harganya terjangkau yang dapat dirasakan oleh masyarakat kabupaten kepulauan Sangihe.
“Kami telah berkordinasi dengan Kementrian Perdagangan perihal SK Menteri tentang Harga Eceran Tertinggih (HET) minyak goreng subsidi, dan sampai saat ini masih menunggu solusi dari pihak Kementrian tentang minyak goreng satu harga” kata Massora.
Diungkapkanya, pihak pengusaha sempat mengeluh karena harga yang ditetapkan Kementrian di bandingkan dengan pengeluaran biaya transportasi masih belum mumpuni dari segi keuntungannya.
” Dari sembilan pengusaha yang sempat order dan menjual minyak goreng subsidi ini, mengeluh karena biaya transportasi mulai dari bayar sewa konteiner, tenaga kerja bongkar muat (TKBM) pelabuhan tahuna yang mungkin menurut mereka tak mumpuni dari segi keuntungan,kecuali di order sangat banyak “ungkap Massora.
Pihak pemerintah juga berterima kasih kepada pihak supermarket Megaria satu-satunya yang sampai saat ini masih menjual minyak goreng subsidi , dan mempunyai stok hingga beberapa pekan kedepan.
“Terima kasih kepada Supermarket Megaria sampai saat ini masih ada stok di gudangnya dan setiap hari pihak Megaria mengatur jumlah penjualan sehinggah , masyarakat bisa mendapatkan kesempatan untuk membeli , di pagi ,siang dan malam hari ” ujar Massora.
Dirinya berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah pusat terkait biaya transportasi lewat tol laut untuk daerah kabupaten kepulauan seluruh Indonesia. (Yoss)