Gorontalo–Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Meyke M. Camaru, melaksanakan kegiatan reses masa persidangan pertama Tahun Sidang 2025-2026 di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, pada Selasa (28/10/2025).
Kegiatan reses ini turut dihadiri perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), Dinas Pangan, serta Dinas Pekerjaan Umum (PU). Kehadiran ketiga instansi tersebut menjadi bentuk kolaborasi dalam menampung sekaligus menindaklanjuti berbagai aspirasi masyarakat di wilayah tersebut.
Dalam dialog bersama warga, masyarakat menyampaikan sejumlah aspirasi penting, di antaranya tanggul Sungai Bone yang sudah jebol, permintaan bantuan bagi pelaku UMKM, program rumah layak huni yang dinilai belum tepat sasaran, serta perlunya pemberdayaan bagi anak-anak muda yang belum memiliki pekerjaan.
Menanggapi aspirasi tersebut, Meyke M. Camaru menyatakan akan menindaklanjuti setiap keluhan masyarakat sesuai kewenangan dan mitra kerja yang terkait.
“Terkait tanggul yang berada di sekitar Jembatan Talumolo II yang sudah jebol, ini akan saya koordinasikan dengan Balai Sungai dan Komisi III DPRD yang membidangi infrastruktur, untuk mencari solusi apakah bisa dianggarkan tahun depan,” ujarnya.
Meyke juga memberikan penjelasan kepada masyarakat pelaku usaha kecil agar mengikuti mekanisme bantuan secara resmi.
“Untuk pelaku UMKM yang ingin mendapatkan bantuan, saya minta agar dapat memasukkan proposal dan foto usaha, supaya proses verifikasinya jelas,” tutur politisi perempuan asal Daerah Pemilihan (Dapil) I Kota Gorontalo itu.
Terkait keluhan masyarakat mengenai program rumah layak huni, Meyke menjelaskan bahwa kebijakan tersebut saat ini masih difokuskan pada wilayah tertentu.
“Untuk Kota Gorontalo, yang bisa mengusulkan bantuan rumah layak huni hanya di wilayah Kelurahan Buluide, karena masih masuk dalam daerah Kumu,” terangnya.
Selain itu, Meyke juga menyoroti pentingnya pemberdayaan pemuda melalui pelatihan keterampilan.
“Saya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mensosialisasikan program pelatihan bagi anak-anak muda, seperti pelatihan barista, perbengkelan, dan memasak. Harapannya, mereka bisa meningkatkan skill dan membuka usaha sendiri,” tandasnya.
Kegiatan reses tersebut menjadi wadah komunikasi langsung antara wakil rakyat dan masyarakat dalam merumuskan langkah-langkah pembangunan yang lebih tepat sasaran di Kota Gorontalo.(**IR)







