Jakarta – Pemerintah menjamin Pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Cina yang kini dikarantina, tak membahayakan masyarakat di Natuna. Hal itu diungkapkan Menkopolhukam Mahfud MD, yang juga didampingi Mendagri, saat menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan dengan Bupati Natuna, di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta, Selasa (04/02/2020).
“Pemerintah menjamin bahwa penyelesaian pemulangan warga negara Indonesia itu dilakukan dengan aturan, tidak membahayakan masyarakat Natuna, dan sampai menjamin secara resmi. Bapak Menkes tadi mengatakan, menjaminkan badannya untuk bertindak lebih dulu daripada menghadapi risiko-risiko itu, jadi lebih tinggi dari sekadar menjamin,” kata Menkopolhukam.
Menkopolhukam juga meminta masyarakat terutama di Natuna untuk memperbaharui informasi dan tak mempercayai berita bohong yang dapat memprovokasi.
“Diharapkan masyarakat, Pemda, dan tokoh-tokoh pemuda di Natuna sering mengecek informasi ke pusat, ke posko-posko, dan lain sebagainya, untuk tidak percaya pada berita bohong, hoaks, yang bisa mendramatisir masalah yang sebenarnya tidak ada apa-apa,” ujarnya.
Ia juga mengaku adanya miskomunikasi yang terjadi dengan Pemerintah Daerah Natuna diakibatkan karena perkembangannya yang dinamis dan cepat.
“Memang terjadi semacam miskomunikasi, bukan keterlambatan informasi, karena Pemerintah begitu mendapat Green light (lampu hijau) untuk memulangkan saudara-saudara kita WNI, langsung mengambil langkah cepat mengambil tempat di Natuna yang dianggap tepat dan mudah, paling aman dan melekat dengan instalasi militer untuk dilakukan sesuatu dengan tepat. (Namun) timbul kesalahpahaman karena komunikasi dengan Pemda dan rakyat Natuna agak terlambat, karena diikuti dengan semua media massa bahwa perkembangannya dari menit ke menit, dan kita melakukan tindakan yang tepat,” jelas Menkopolhukam.
Di samping itu, Pemerintah juga menjamin WNI yang dipulangkan dari Wuhan dalam kondisi sehat, namun perlu dilakukan beberapa tindakan sesuai standar internasional.
“Semua yang sekarang ada di Natuna yang dipulangkan dari RRC itu dalam keadaan sehat, cuma untuk melakukan standar internasional maka dilakukan hal seperti sekarang ini, dikarantina dulu, diperiksa setiap hari, dengan catatan Menkes berada paling depan di bidang ini,” kata Menkopolhukam.
Pihaknya juga berencana akan bertolak ke Natuna dalam waktu dengan beberapa pejabat terkait. Selain meninjau langsung, kedatangan Menkopolhukam juga dalam rangka berdoa meminta keselamatan bagi seluruh bangsa Indonesia.
“Mudah-mudahan tidak berbenturan dengan rencana lain yang tidak bisa diganti, saya tanggal 6 dengan beberapa pejabat terkait (akan) datang ke Natuna untuk menghadiri istigosah, doa bersama, untuk memohon kepada Tuhan untuk kebaikan bersama,” ujarnya.
Konferensi Pers juga turut dihadiri Menteri Dalam Negeri Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D., Menteri Kesehatan Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad. (K), Bupati Natuna dan Wakil Bupati Natuna, Ketua DPRD Natuna, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Natuna. (Red)
Komentar