Morut – Untuk pertama kalinya sejak menjabat Bupati Morut definitif 2021-2024, Delis J. Hehi mendapatkan kesempatan untuk berbicara langsung kepada para pejabat birokrasi dan sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemda Morut pada apel bulanan setiap tanggal 17 bulan berjalan.
Di depan sekitar seribuan pejabat dan ASN yang menggunakan kemeja Korpri itu, Bupati Delis menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H dan memohon maaf lahir dan bathin.
Dengan gaya orasi yang menarik dan suara maksimal, Bupati Delis mengatakan bahwa sesuai hasil pilkada, Delis-Djira terpilih menjadi Bupati dan Wabup, sehingga mau atau tidak mau, suka atau tidak suka harus diterima.
“Kemenangan kami dalam pilkada yang lalu itu bukan karena kepandaian dan kehebatan kami, tetapi karena kepercayaan rakyat. Ada ekspektasi dari masyarakat, ada impian rakyat bagaimana kami membawa kabupaten ini menuju daerah yang sehat, cerdas dan sejahtera,” ujar Bupati Delis pada apel yang juga dihadiri Wabub H. Djira dan Sekda Musda Guntur. Senin (17/05/2021).
Untuk mewujudkan harapan masyarakat tersebut, kata Bupati Delis, maka ada dua hal penting yang menjadi prasyarat yakni ASN yang profesional, bisa bekerja secara tim dan loyal terhadap pemimpin serta efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran
Menurtu Bupati Delis, Morut ini ibarat perahu naga yang mengikuti sebuah lomba untuk mencapai juara. Tim yang juara adalah mereka yang mendayung bersama, kompak menuju tujuan dan terpimpin, serta seirama mengikuti bunyi gendang yang ditabuh pemimpin. Kalau tidak, perahu itu tidak akan bisa melaju menuju garis finish.
“Karena itu saya tegaskan, kalau ASN yang tidak bisa mendayung seirama, mohon maaf, kami akan keluarkan dari tim, karena harapan masyarakat pada pemerintahan saat ini tidak boleh dikhianati, harus dipenuhi,” ujarnya.
Bupati Delis juga menegaskan bahwa ASN itu ibarat pelayan di restoran. Pelayan harus membawa makanan sesuai pesanan pelanggan, kalau tidak sesuai pesanan, maka pasti pelanggan akan marah. Demikian juga ASN, harus membawa sesuatu (program-kegiatan) sesuai kebutuhan, harapan dan impian masyarakat. Jangan lain yang diminta masyarakat, lain yang diberikan, mereka pasti marah, ” Ungkap Bupati Delis.
Bupati Delis juga mengatakan bahwa faktor penentu keberhasilan pembangunan di Morut ke depan adalah efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.
“Anggaran kita sangat terbatas, karena itu semua program dan rencana anggaran akan dikaji ulang untuk disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan mendesak. Semua program dan rencana anggaran yang tidak berkontribusi langsung dengan kesejahteraan masyarakat, akan kami pending,” katanya tegas.
Kenapa begitu, tambah Bupati, “kami tidak ingin mewariskan utang pada generasi berikut. Kami tidak ingin membangun dengan uang yang kita rasa kita miliki tapi ternyata tidak.” Ucapnya.
Tahun 2021 ini, saya ajak kita semua ‘ikat pinggang’ dulu. Semua belanja harus fokus pada pencapaian visi-misi. Kita kerja dulu sejahterakan masyarakat, soal kesejahteraan ASN, itu urusan saya dengan pak Wabup, kata Bupati Delis yang disambut tepuk tangan meriah peserta apel.
Bupati Delis minta dalam tim ini, jangan ada yang bekerja keras tapi yang lain sibuk makan sendiri. Kalau ada yang begitu, kami akan keluarkan dari tim.
“Mentalitas memperkaya diri tidak boleh ada pada ASN, kita makan yang jadi hak kita, jangan makan hak orang lain,” katanya.
Usai apel tersebut, Bupati bersama Wabup bersama-sama melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah OPD di lingkungan Kantor Bupati seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Badan Keuangan Daerah. (*/Johnny)