Jakarta- Ketua Umum Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia (FORSIMEMA-RI) Syamsul Bahri menyambut baik hasil pemilihan Ketua Umum Mahkamah Agung Republik Indonesia. Ia mengatakan, terpilihnya Hakim Agung Prof. Dr. H. Sunarto, SH. MH. sebagai Ketua Mahkamah Agung (MA) RI periode 20240-2029 melalui proses pemilihan yang sangat demokratis.
“Keputusan para Hakim Agung ini merupakan pilihan yang sangat bijaksana serta mengedepankan prinsip demokratis namun masih menghormati track record dan faktor senioritas. Sehingga Ketua MA RI terpilih pak Sunarto sangat layak memimpin institusi pengadil ini dengan integritas yang mumpuni,” ujar Syamsul Bahri dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Ia menambahkan, masyarakat pencari keadilan pasti berharap dengan terpilihnya pemimpin baru MA RI ini maka Program Prioritas internal mengenai kesejahteraan hakim, kepastian hukum dalam proses peradilan bisa terwujud, sehingga dampaknya sangat positif bagi terwujudnya keadilan bagi masyarakat yang selama ini termarjinalkan akibat system peradilan yang tidak berkeadilan.
“Begitu halnya dengan kritikan publik, Ketua MA RI yang baru harus mampu menjawab kritikan publik tersebut, bukan justru alergi dengan kritikan. Dan yang paling terpenting menjadikan kami FORSIMEMA-RI sebagai mitra strategis MA dan terus dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi dan publikasi kinerja Mahkamah Agung bersama Biro Hukum & Humas M.A,” ungkap Syamsul.
Pada kesempatan terpisah, tokoh nasional Ir. Soegiharto Santoso, SH yang merupakan Penasihat FORSIMEMA turut mengapresiasi hasil pilihan para Hakim Agung yang memilih Sunarto Hadikusumo sebagai Ketua MA RI yang baru.
“Selaku praktisi hukum yang juga menggeluti profesi pers sekaligus pengusaha IT, saya memiliki keyakinan Ketua MA yang baru ini dapat membawa angin perubahan bagi institusi ini. Semoga beliau dapat membangun kembali citra MA RI semakin baik di mata pencari keadilan. Perlu ada upaya revolusioner dari Ketua MA baru untuk mencegah kasus korupsi dan suap menyerang Hakim maupun Hakim Agung dan pegawai MA oleh para mafia hukum yang berperkara di MA,” kata Hoky sapaan akrabnya yang juga menjabat Penasihat Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS), Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), Wakil Ketua Umum Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI), dan Ketua Dewan Pengarah LSP Pers Indonesia.
Hoky juga menambahkan, Ketua MA yang baru perlu melibatkan kekuatan pers dalam memulihkan citra MA RI. “Wartawan dan media harus diberi kemudahan untuk mengakses informasi terkait kinerja dan pelayanan publik di lingkungan MA RI agar masyarakat luas mendapat informasi yang sangat terbuka mengenai pelayanan publik dan kinerja Hakim Agung di MA RI yang bebas dari tindak korupsi,” pungkasnya.
Seperti diketahui Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) bidang Yudisial Sunarto terpilih sebagai Ketua MA RI menggantikan Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, SH, MH. melalui Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI), pada Rabu (16/10/2024) di Ruang Prof. Dr. Kusumah Atmadja, Gedung MA, Jakarta.
Sunarto, memenangi pemilihan setelah berhasil menyisihkan tiga hakim agung lainnya, yakni Hakim Agung Kamar Pidana Soesilo, Ketua Kamar Perdata Haswandi, dan Ketua Kamar Tata Usaha Negara Yulius.
Prof. Dr. H. Sunarto, SH. MH. menang telak dengan meraih total 30 suara, sementara Prof. Dr. H. Haswandi, SH., SE., MHum, MM., 4 suara, Soesilo, SH., MH. 1 suara, dan Prof. Dr. Yulius, SH., MH. 7 suara dari 46 orang hakim agung. Pemilihan ini terdapat 42 suara memilih masing-masing calon, dan 2 suara tidak sah, serta 1 suara abstain. (*/Red)