MINUT – Dalam upaya menekan inflasi sekaligus memperkuat daya beli masyarakat, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara melalui Dinas Perdagangan (Disperindag) kembali menggelar pasar murah bersubsidi. Kali ini, pasar murah berlangsung di Desa Kaasar, Kecamatan Kauditan, dan Desa Langsot, Kecamatan Kema. Rabu (4/12/2024).
Program pasar murah ini telah dimulai sehari sebelumnya di Kecamatan Dimembe dan Likupang Selatan. Kepala Disperindag Minahasa Utara, S.M. Tapada, yang mewakili Bupati Joune Ganda, menjelaskan bahwa pasar murah ini menyasar masyarakat miskin di 10 kecamatan sebagai langkah strategis untuk mengendalikan inflasi.
“Pasar murah ini bertujuan untuk membantu keluarga-keluarga miskin mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Dengan demikian, inflasi dapat ditekan, dan daya beli masyarakat dapat diperkuat,” ujar Tapada.
Bahan pokok yang dijual di pasar murah meliputi beras seharga Rp 49.000 per sak setelah subsidi, gula pasir Rp 11.000 per kilogram, minyak goreng Rp 11.000 per liter, tepung terigu Rp 6.000 per kemasan, telur ayam Rp 40.000 per baki, serta cabai, bawang merah, bawang putih, dan daging ayam dengan harga bersubsidi.
Pelaksanaan pasar murah ini juga didukung oleh Perum Bulog, yang memastikan ketersediaan bahan pangan dengan kualitas baik. Tapada berharap program ini menjadi solusi nyata bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau.
“Dengan adanya pasar murah bersubsidi ini, kami berharap dapat membantu meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga bahan pangan di tengah tantangan ekonomi saat ini,” tambahnya.
Langkah inovatif Pemkab Minahasa Utara ini mendapat respons positif dari warga yang merasa terbantu dalam menghadapi tekanan ekonomi. Pasar murah ini menjadi salah satu wujud nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan. (T3/*)