Ilustrasi (Foto.Ist)
Tomata -Perusahaan plat merah berlabel PT. Sinergi Perkebunan Nasional (SPN) Tomata Kabupaten Morowali Utara (Morut), terindikasi ingin menguasai lahan kelapa sawit yang di kelola selama ini. Padahal lahan seluas 11 hektar di kecamatan Tomata tersebut merupakan hak warga Desa Gontara.
“Benar pak, lahan kami seluas 11 hektar yang berada di Desa Gontara ini, dipakai oleh perusahaan PT. SPN yang sudah puluhan tahun di kelolah oleh perusahaan tersebut tanpa memberitahukan pengelolaanya kepada warga .” Ujar warga Gontara pada saat pertemuan pertama dengan pihak SPN, yang di mediasi oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan Kabupaten Morowali Utara Victor Tamehi bersama Camat Mori Atas Yarisdam Balitante.
Dan dari hasil pertemuan tersebut, pihak SPN memberikan 2 (dua) pilihan kepada warga Desa Gontara, antara lain SPN hanya menyanggupi pembagian dari 100 persen setelah di potong biaya pemeliharaan 50 persen, selanjutnya sisanya di bagi dua masing-masing 25 persen.
“Namun hal itu belum ada titik temu di antara kedua pihak (red), dengan alasan warga Desa Gontara tidak menerima dengan usulan itu. Yang diinginkan warga Desa 40 persen (warga) : 60 persen (SPN).” Jelas Tamehi beberapa waktu lalu ketika di hubungi via whatsApp kepada media ini.
Sementara itu Camat Mori Atas Yerisdam Balirante mengatakan dalam pertemuan itu terjadi tarik menarik masalah pembagian, di mana pihak SPN beralasan perusahaan mengeluarkan biaya operasional (pemeliharaan) yang cukup besar dalam mengelolah lahan kelapa sawit, sehingga dari 100 persen di potong 50 persen (biaya pemeliharaan) sisanya 50 persen di bagi 2. Namun warga tetap bersikeras dengan pembagiannya 40 (Warga) : 60 (SPN).
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ada pertemuan antara kedua belah pihak, SPN dan Warga Desa Gontara, yang kemungkinan pembagiannya ada perubahan Pihak SPN 60 persen,dan warga pemilik lahan 40 persen.” Ucap Balirante.
Sayangnya sampai berita ini di publis, saat di konfirmasi beberapa kali salah satu staf pihak perusahaan PT.Sinergi Perkebunan Nasional (SPN),belum bisa merespon. (Jhonny)