oleh

JG-KWL Ikuti Rakor Bersama Presiden Jokowi

-Minut-25 Dilihat
Presiden Joko Widodo

Minut-Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara Joune Ganda-Kevin Lotulung mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Presiden Joko Widodo.

Rakor secara virtual tersebut bertempat di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat dengan agenda mendengarkan pengarahan Presiden kepada kepala daerah diseluruh Indonesia. Rabu, (28/04/2021).

“Dalam kesempatan baik ini, saya mendapatkan kesempatan mengikuti arahan secara virtual namun berkesempatan hadir langsung di Kantor Kementerian Dalam Negeri, setelah virtual meeting berakhir ada sesi foto bersama Menteri Dalam Negeri, Bapak Tito Karnavian,” ucap Bupati Joune Ganda.

Adapun Presiden Jokowi dalam arahannya menerangkan ada dua hal penting yang dia terus ingat-ingatkan yaitu berkaitan dengan covid dan ekonomi.

“Terutama perkembangan covid yang terjadi di India apalagi ini menjelang idul fitri, 350 ribu aktif perhari ini terjadi di india, jangan sampai ini terjadi ke kita, saya ingatkan Kabupaten dan Kota jangan kehilangan kewaspadaan, seandainya naik itu ditekan kembali agar terus menurun,” kata Jokowi.

Selain itu, Presiden kembali mengingatkan untuk berhati-hati saat libur panjang Idul fitri, karena saat libur tahun lalu ada kenaikan covid yang drastis.

“Melihat di beberapa daerah sudah terjadi kenaikan makanya harus hati-hati, seperti Sumsel, Aceh, Lampung, Jambi, Kalbar, NTT, Riau, Sumbar, Bengkulu, Kepri, karena curva harian selalu saya ikuti sehingga hati-hati dengan mudik lebaran, saya meminta larangan mudik ini harus terus disampaikan agar bisa berkurang, terpenting bagaimana kita menekankan disiplin secara ketat terhadap protokol kesehatan,” ungkap Presiden.

“Saya meyakini apabila dibantu forkopimda bergerak mengendalikan mengenai disiplin protokol kesehatan maka kenaikan tidak akan terjadi seperti tahun lalu, vaksinasi massal di daerah harus terus dilakukan jangan sampai berhenti, tugas pemerintah pusat menyediakan vaksin tapi jangan distok, kemudian harus dikejar agar target di bulan Juli menjadi 72 juta orang,” sambungnya.

Lebih lanjut berkaitan dengan ekonomi, Presiden mengatakan, dengan kondisi sekarang ini bisa menekan kasus penyebaran covid, dimana pada bulan maret dan april kelihatan sudah hampir menuju pada posisi normal.

“Konsumsi listrik sudah terjadi pertumbuhan diangka kurang lebih 3,3 persen, impor barang modal meningkat, indeks keyakinan konsumen juga naik, indeks penjualan ritel juga meningkat di bulan maret. Sebab itu saya mengajak seluruh Provinsi, Kabupaten, dan Kota, segerakan yang namanya belanja Pemda, belanja APBD,” kata Presiden.

“Angka-angka yang tinggi itu baru belanja pegawai sedangkan belanja modal per maret itu baru 5 persen, padahal yang namanya perputaran uang di sebuah daerah sangat menentukan pertumbuhan ekonomi, jadi transfer dari pusat ke daerah itu tidak dibelanjakan tapi ditaruh di bank, ini yang mengerem laju ekonomi, gimana pertumbuhan ekonomi mau naik kalau uangnya disimpan ke Bank. Bantuan bansos, UMKM, BLT Dana Desa segera dorong agar diterima dan tersampaikan ke masyarakat, karena kalau ada belanja ada permintaan, ada permintaan maka ada pertumbuhan ekonomi,” sambungnya.

Presiden juga mengingatkan terkait investasi agar kemudahan, pelayanan, kecepatan pelayanan itu diberikan oleh daerah terutama berkaitan dengan perijinan.

“Kunci pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah sangat bergantung sekali pada investasi, karena APBN dan APBD itu tidak tumbuh signifikan, sehingga kita butuhkan investasi swasta, ada investasi ada tambahan peredaran uang, ada investasi maka income pajak akan naik dan terbuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya,” tutupnya. (***)