Bitung, Redaksisulut – Aliansi Peduli Aerujang dimana gabungan dari Masyarakat Adat Negeri Danowudu, LSM, Komunitas dan Sekolah Sungai untuk menggeser pembangunan jalan tol Manado Bitung membuahkan hasil.
Pasalnya pembangunan jalan tol ini melewati hutan Adat dan sumber mata air Aerujang, Kelurahan Girian Permai, Kecamatan Girian, Kota Bitung.
Dengan berbagai macam cara serta mencari dukungan penolakan agar digesernya proyek ini kini berbuah manis. Permintaan untuk digesernya proyek ini sejak bulan desember tahun 2018 sampai Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono datang langsung melihat keadaan sumber Mata Air Aerujang. Minggu, (1/3/2020).
Menurut informasi yang dirangkum semua pihak yang tergabung dalam Aliansi Peduli Aerujang sebelum permintaan untuk menggeser 200 meter proyek jalan tol dari sumber mata air di kabulkan Menteri Basuki, Aliansi telah membuat beberapa aksi penolakan dilokasi sumber air bahkan mendatangi kantor Wali Kota Bitung untung meminta digeser, adapula Pemangku Adat Negeri Danowudu telah menyurat ke Presiden serta perwakilan Sekolah Sungai telah melapor dan menyurat ke Balai Wilayah Sungai (BWS) serta 13 Kementerian yang termasuk dalam penyelamatan lingkungan dan sumber air.
Hal ini dibenarkan Perwakilan Aliansi Peduli Aerujang Ferdy Pangalila bahwa keberhasilan ini adalah hasil perjuangan bersama rekan-rekan yang tergabung dalam Aliansi Peduli Aerujang.
“Terima kasih atas perjuangan rekan-rekan Aliansi sampai saat ini. Intinya dari awal kita hanya meminta untuk geser 200 meter dari sumber air, bukan menolak adanya jalan tol. Kami sangat mendukung pembangunan”. Kata Epang sapaan akrab Pangalila.
Ia juga mengatakan dirinya juga sempat dituding sebagai provokator oleh salah satu petinggi yang ada di pemerintahan Kota Bitung.
“Sempat dituduh sebagai provokator, tetapi dengan semangat dari rekan-rekan bagi saya itu hanya buah bibir dari orang yang tidak mengerti dampak dari rusaknya lingkungan. Sekarang kami bisa buktikan dengan disetujui geser 200 meter oleh pak Menteri Basuki karena saya percaya Bangsa yang Maju adalah Bangsa yang peduli dengan lingkungannya”. Kata Epang.
Sementara itu Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono bersama rombongan Bina Marga, jalan bebas hambatan perkotaan dan fasilitas jalan daerah dan kepala biro komunikasi publik datang ke lokasi sumber mata air aerujang disambut Aliansi Peduli Aerujang dengan dibentangkannya spanduk bertulisan selamat datang Pak Menteri.
Dengan melihat langsung ke lokasi sumber air, Menteri Basuki melalui perbincangan serta pembuktian dari perwakilan aliansi di lokasi sumber air mengatakan “Saya sendiri tidak boleh kalau memasang di sini. Gak boleh dirusak, saya sendiri akan melarang”. Kata Menteri Basuki.
Dengan adanya Pernyataan geser 200 meter dari Menteri, suasana haru dan senang sambil terdengar teriakan air dimuliakan sungai dilestarikan oleh aliansi peduli aer ujang.
Sementara itu perwakilan Masyarakat Adat Negeri Danowudu Ibu Neltje Tengker Ketua Pemangku Adat Negeri Danowudu dan Om Ut Tengker Tokoh Adat di Danowudu yang juga bagian dari Pemangku Adat Negeri Danowudu mendengar adanya pernyataan geser 200 meter langsung berlinang air mata sambil panjatkan puji dan syukur.
“Terima Kasih Tuhan, terima Kasih Pak Menteri Basuki”. Ucap Tengker Bersaudara. (Wesly)
Komentar