oleh

Polresta Manado Lakukan Otopsi Terhadap Pasangan Pasutri Yang Tewas Bersimbah Darah

-Manado-99 Dilihat
Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan SH SIK MH

Manado – Pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manado, telah melakukan otopsi terhadap sepasang suami istri (pasutri) yang ditemukan dalam keadaan bersimbah darah di dalam kamar kost yang berada di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Minggu (12/1) kemarin.

“Kemarin pagi kami telah melakukan otopsi terhadap pasutri yakni Gung Akbar (26), warga Jalan Bandeng Pasang Kayu Mamuju Utara Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat, dan Rosna Sartika Kandong (27), warga Kelurahan Girian Bawah Kecamatan Girian Kota Bitung,” ujar Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan SH SIK MH, ketika dikonfirmasi di Loby Bharadaksa Polresta Manado, Senin (13/1) pagi tadi.

Lanjutnya, dari hasil sementara otopsi bahwa kematian dari pasangan ini, yang laki laki akibat luka tusukan dada sebelah kiri dan mengena di jantung. Sementara untuk yang perempuan mengalami luka tusukan di arah leher dan luka tusukan di daerah paru paru.

“Saya juga ingin melakukan klarifikasi. Dimana, ada beberapa informasi yang beredar kalau korban perempuan sedang hamil. Setelah di otopsi di rahim korban, ternyata dipastikan korban tidak sedang dalam keadaan hamil,” Ungkapnya.

Lebih lanjut lagi, dari hasil analisa sementara belum didapati adanya orang ketiga dari pada pasangan suami istri ini. “Saya juga akan mengklarifikasi terkait informasi yang beredar kalau suami menghabisi istrinya, kemudian suami bunuh diri, itu belum bisa kita konfirmasi. Jadi harapan kami, berita yang berkembang ataupun analisa masyarakat yang suami bunuh istri kemudian suami bunuh diri, itu masih proses penyelidikan,” Jelasnya.

Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Tim Inafis Polresta Manado, sejauh ini belum ada orang luar yang masuk kedalam kamar korban, sampai kedua korban ditemukan tewas di dalam kamar. “Sejauh ini sudah ada sekitar enam saksi yang kita lakukan introgasi. Ada saksi penjaga kost, ada tamu yang saat itu ada di tempat kost itu yang menginap hanya satu malam, ada teman kerja dari korban perempuan, dan juga beberapa orang yang ada di sekitar lingkungan kost tersebut,” Pungkasnya. (Dwi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *