Jakarta-PSSI resmi mengumumkan bahwa mereka tidak lagi melanjutkan kerja sama dengan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Keputusan ini diiringi dengan langkah cepat dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyatakan bahwa kandidat pengganti Shin berasal dari Eropa, khususnya Belanda. Salah satu nama yang mencuat adalah Patrick Kluivert, mantan striker andalan timnas Belanda.
Dilansir dari situs strategibola, Erick Thohir mengonfirmasi bahwa Kluivert, yang memiliki pengalaman luas di sepak bola Eropa, menjadi salah satu kandidat utama. Kehadiran pelatih asal Belanda diyakini mampu memperkuat skema permainan Timnas Indonesia, mengingat banyak pemain diaspora Indonesia yang sudah terbiasa dengan sistem sepak bola Belanda.
Jurnalis sepak bola asal Italia, Fabrizio Romano, bahkan menyebut bahwa Kluivert siap bergabung dengan Timnas Indonesia dengan kontrak berdurasi dua tahun, ditambah opsi perpanjangan dua tahun.
Karier Gemilang Sebagai Pemain
Dikutip dari laman berita bola, Sebagai pemain, Patrick Kluivert dikenal sebagai salah satu striker terbaik di generasinya. Pria kelahiran Amsterdam ini telah mengukir banyak prestasi di klub-klub besar seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, dan PSV Eindhoven. Selain itu, ia juga sempat bermain untuk AC Milan, Newcastle United, Valencia, dan Lille.
Meski kariernya sebagai pemain penuh dengan gelar juara, seperti trofi Liga Champions bersama Ajax Amsterdam pada 1995, Kluivert belum berhasil membawa tim yang dilatihnya meraih trofi utama di level senior.
Jejak Karier Sebagai Pelatih
Kiprah Kluivert sebagai pelatih dimulai pada 2008 ketika ia menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar. Dari situ, karier kepelatihannya terus berkembang meski hasilnya belum sepenuhnya konsisten. Prestasi terbaiknya sebagai pelatih adalah membawa tim U-21 Twente menjuarai Beloften Eredivisie pada musim 2011/2012, kompetisi tertinggi untuk tim cadangan di Liga Belanda.
Setelah itu, Kluivert mencoba peruntungan di Australia bersama Brisbane Roar pada 2010 sebelum kembali ke Belanda sebagai asisten pelatih NEC Nijmegen. Di musim berikutnya, ia memimpin tim junior FC Twente dan berhasil mempersembahkan gelar juara.
Pada 2015, Kluivert menerima tawaran untuk melatih timnas Curacao. Meski gagal membawa Curacao lolos ke Piala Dunia 2018, ia tetap aktif di dunia sepak bola dengan melatih Ajax A1 (U-19).
Peran di Klub-Klub Eropa
Patrick Kluivert sempat menjajal peran sebagai Direktur Olahraga di Paris Saint-Germain (PSG) pada 2016. Setelah itu, ia menjadi asisten pelatih Clarence Seedorf di timnas Kamerun pada 2018 hingga 2019.
Perjalanan kariernya juga mencatatkan pengalaman sebagai Direktur Akademi di Barcelona, meskipun masa baktinya di klub Katalan itu tergolong singkat. Pada 2021, Kluivert kembali melatih timnas Curacao sebagai pelatih sementara, menggantikan Guus Hiddink yang absen karena terpapar COVID-19.
Terakhir, Kluivert melatih klub Turki, Adana Demirspor, mulai Juni 2023 hingga Desember di tahun yang sama, sebelum akhirnya memutuskan hengkang melalui kesepakatan bersama.
Potensi Besar untuk Timnas Indonesia
Jika Patrick Kluivert resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, kehadirannya diharapkan mampu membawa angin segar bagi sepak bola nasional. Dengan rekam jejak yang luas di berbagai level, mulai dari klub hingga timnas, serta pengalamannya bekerja di lingkungan sepak bola Eropa, Kluivert dinilai dapat menghadirkan pendekatan taktik modern yang sesuai dengan kebutuhan tim.
Dukungan PSSI terhadap pelatih asal Belanda ini juga menjadi bukti komitmen untuk terus memajukan sepak bola Indonesia. Dengan sistem pelatihan yang terstruktur dan gaya bermain yang inovatif, Kluivert berpotensi membawa Timnas Indonesia bersaing di kancah internasional.
Semua mata kini tertuju pada langkah berikutnya dari PSSI. Apakah Kluivert akan benar-benar menjadi pelatih baru Timnas Indonesia? Jawabannya tinggal menunggu waktu. (*)







