Tomohon-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tomohon melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Sosialisasi Persiapan Pelaksanaan Kampanye, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024, bertempat di Lumimpasot Café & Hall, Tomohon Tengah, Kamis (19/9/2024).
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, KPU Tomohon Rojer Datu.
“Kegiatan ini penting dilaksanakan. KPU Tomohon melaksanakan kegiatan ini berdasarkan PKPU Nomor 10 Tahun 2018 tentang sosialisasi, pendidikan pemilih, dan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu,” ujar Rojer.
Selain itu, lanjut Rojer, kegiatan ini juga berdasarkan PKPU Nomor 2 Tahun 2024, tentang tahapan dan jadwal pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024.
Sementara Dosen Kepemiluan FISIP Unsrat, DR Ferry Daud Liando dalam pemaparannya, mengatakan pemilih di Pemilu seperti Pileg atau pun Pilkada kini mulai terbentuk kelompok seperti pemilih Pragmatis, Sosiologis dan Psikologis. Untuk pemilih pragmatis, kini menjadi tantangan khusus bagi para penyelenggara pemilu, dimana para pemilih ini hanya akan memilih calon jika ada duit, atau siapa yang memberi duit terbesar.
“Hal ini tentu yang sangat tak etis, dimana nantinya dalam pemilu tersebut akan menghasilkan calon kepala daerah yang tidak kredibel karena hanya mengandalkan uang saja, dimana nanti kepala daerah terkait bisa saja melakukan tindakan korupsi, untuk mengembalikan cost yang dikeluarkan saat mencalonkan diri,” tutur Liando.
Lanjutnya, terkait pemilih sosiologis, yaitu para pemilih yang akan menentukan pilihan mereka ke calon yang memiliki hubungan kekerabatan, atau satu daerah, satu keyakinan dan hal terkait lainnya.
“Jadi pemilih seperti ini calon berdasarkan kedekatan atau kekerabatan tanpa memandang kapasitas atau visi dan misi dari calon terkait,” tuturnya.
Hadir dalam Rakor tersebut, Asisten Satu Pemkot Tomohon ODS Mandagi, BIN Korwil Tomohon-Minahasa Letkol Laut Ahmad Firgaus, Kasat Pol PP Toar Pandeirot, Komisioner Bawaslu Tomohon Handy Tumiwuda, perwakilan dari TNI/Polri. (*Bert)