Manado – Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Manado gencar melibatkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Salah satunya dengan membentuk dan melatih Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) terutama pada kelurahan yang dijadikan destinasi wisata.
Setelah Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken, giliran masyarakat Kelurahan Manado Tua Satu dan Manado Tua Dua, Kecamatan Bunaken Kepulauan, serta Koenya-Koenya Street Food, Kelurahan Calaca, Kecamatan Wenang, mendapat pembekalan di Aston Hotel Manado, Rabu (18/09).
Sebagai pembawa materi Prof DR Ir Winda Mercedes Mingkid MMar Sc, Dosen Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dan Staf Ahli Kementerian Pariwisata, yang mengetengahkan tentang sadar wisata dan Sapta Pesona serta DR Drevy Malalantang SSI SE MPd, Dekan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) Manado tentang peran kelompok sadar wisata dalam pengembangan destinasi pariwisata.
“Kegiatan ini merupakan program kerja pemerintah Kota Manado khususnya Dinas Pariwisata dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat mengenai kepariwisataan khususnya di kelurahan-kelurahan wisata. Mengingat saat ini, Kota Manado telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia,”jelas Kepala Dispar Manado Dra Neivi Lenda Pelealu M.Si, melalui Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas Kepariwisataan Steven Runtuwene S.Sos.
Dikatakan, dengan adanya pembentukan dan pelatihan Pokdarwis, masyarakat terlibat langsung dalam pengembangan pariwisata di sekitar tempat tinggalnya.
“Kita inginkan agar masyarakat di lokasi-lokasi wisata bisa terlibat langsung dalam mendukung pariwisata di Kota Manado. Mampu menjaga lingkungannya tetap bersih dan membuat wisatawan nyaman ketika mengunjungi tempat kita. Juga masyarakat menjadi kreatif dengan memproduksi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual bagi wisatawan,”ujar Runtuwene.
Kegiatan yang berlangsung sehari itu dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dispar Manado Ferry Woy ST. (*/JM)
Komentar