oleh

Wakajati Sulut Pimpin Kegiatan Hari Anti Korupsi Sedunia

-Manado-21 Dilihat

Manado – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 09 Desember 2019 setiap tahun, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara (Kejati Sulut) mengelar berbagai kegiatan yang dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara (Wakajati Sulut) A. Dita Prawitaningsih, SH, MH. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Halaman Kantor Kejati Sulut, Senin (09/12) sekitar 08.00 Wita.

Adapun rangkaian kegiatan peringatan Hari Anti Korupsi sedunia Tahun 2019 mengangkat tema “Bersama Melawan Korupsi, Mewujudkan Indonesia Maju” diawali dengan Upacara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia pada hari senin tanggal 09 Desember 2019 bertempat di halaman kantor Kejati Sulut, yang diikuti oleh Para Asisten, Kepala Kejaksaan Negeri Manado, Para Koordinator, seluruh pegawai di lingkungan Kejaksaan Tinggi Sulut dan Kejaksaan Negeri Manado, Mahasiswa yang tergabung dalam Jaksa Sahabat Milenial (JSM), siswa-siswi SMP Negeri 1 Manado serta para wartawan baik cetak maupun elektronik.

Dalam Upacara tersebut Wakajati Sulut A. Dita Prawitaningsih, SH, MH membacakan Amanat Jaksa Agung Republik Indonesia yang pada pokoknya Kejahatan korupsi diakui tidak hanya sebagai masalah yang sangat kompleks, meluas, namun juga bersifat sistemik. Fakta menunjukan, seringkali korupsi tumbuh subur sebagai bagian dari masifnya kekuasaan ekonomi, hukum dan politik dan bahkan bagian dari sistem itu sendiri.

“Dalam hal penanggulangan korupsi ini tidak hanya semata-mata diperlukan langkah-langkah pemberantasan yang bersifat sinergis, komplementer, terintegrasi dan proporsional, namun orientasi penanggulangannya juga harus dapat memberikan solusi yang memberikan manfaat bagi perbaikan sistem,” Ujar Prawitaningsih.

Lanjutnya, kondisi tersebut tentunya harus diimbangi dengan adanya kesiapan, kapasitas, kapabilitas dan kompetensi dari aparat penegak hukum Kejaksaan, serta didukung pula dengan instrument hukum yang memadai agar upaya pengungkapan kasus korupsi dapat berjalan secara optimal dan kesadaran anti korupsi pada masyarakat dapat terbentuk.

“Berkenaan dengan hal tersebut, hendaknya pula semangat perubahan yang hendak ditularkan dari penerapan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), diharapkan menjadi salah satu ikhtiar yang patut dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan untuk menciptakan reformasi birokrasi, yang pada gilirannya dapat mewujudkan institusi Kejaksaan yang bersih, efektif, efisien, produktif, transparan, akuntabel dan terpercaya,” Jelas Prawitaningsih.

Dalam upacara ini, diisi juga dengan penyerahan Kartu E-JMS (Jaksa Sahabat Milenial) kepada perwakilan Milenial oleh pimpinan BRI Cabang Manado Dekhi Ensya Permadi. Kerjasama Kejaksaan dan BRI Cabang manado untuk menerbitkan Kartu dalam bentuk E-Money untuk melayani dan memproses transaksi digital sebagai pengganti uang tunai ( Kartu Brizzi), yang akan digunakan untuk para Milenial yang tergabung dalam Jaksa Sahabat Milenial Kejati Sulut.

Setelah upacara, dilanjutkan dengan Konferensi pers di Aula Sam Ratulangi Lt.4 Kejati Sulut yang diikuti oleh para wartawan/media cetak maupun elektronik yang ada di Kota Manado. Dalam Konferensi Pers dipaparkan kinerja penanganan korupsi Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan se-Sulut selama tahun 2019 (Januari-Desember 2019) dan tanya jawab, yang kesimpulannya Tahun 2019 Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan se-Sulut telah menangani Penyelidikan 23 Perkara, Penyidikan 16 perkara, Penuntutan 30 perkara, eksekusi 23 perkara, potensi kerugian negara Rp.15.428.911.069,- dan yang berhasil diselamatkan sebesar Rp.7.004.294.552.

Selesai Konferensi pers, dilanjutkan dengan pembagian kaos anti korupsi kepada seluruh pegawai kejati sulut dan pembagian stiker anti korupsi oleh seluruh pegawai di tempat-tempat strategis di Kota manado. Pembagian stiker dipimpin langsung oleh Wakajati Sulut dan para asisten dibeberapa lokasi di kota manado, yaitu di depan kantor Kejati Sulut, Patung Sam Ratulangi, Patung Kuda Paal 2, di lapangan Tikala (depan Pemkot Manado), di depan Lapangan Koni, di Terminal Malalayang, di Bandara Sam Ratulangi dan di Pelabuhan Manado.

Selain itu dalam pembagian stiker ini, dilibatkan juga anak-anak TK Adhyaksa VIII yang dipimpin Ketua Adhyaksa Dharma Karini (IAD) Wilayah Sulut Ny. Nurhayati Andi Iqbal beserta Penggurus IAD Sulut dan guru-guru TK Adhyaksa VIII. (Dwi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *