Luwuk-Pemerintah Kabupaten (Pemda) Morowali Utara (Morut) di bawah kepemimpinan Bupati Dr dr Delis Julkarson Hehi MARS dan Wakil Bupati (Wabup) H Djira K SPd MPd, sejak awal punya komitmen kuat untuk membangun Desa, termasuk peningkatan kapasitas para aparat Desanya.
Meski Pemerintahan Delis-Djira baru berumur tiga tahun lima bulan, namun berbagai capaian dan kemajuan di Desa sudah terbukti.
Telah banyak infrastruktur dan fasilitas untuk masyarakat Desa dibangun dan direalisasikan dengan baik.
Pernyataan itu, ditegaskan, Wabup Djira saat membuka kegiatan pelatihan aparat Desa di Hotel Swiss-Belinn Kota Air Luwuk, Kabupaten Banggai, Rabu (18/09/2024) malam.
Pembukaan tersebut, turut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Morut, Drs H Andi Parenrengi, pejabat Kementerian Dalam Negeri, Pejabat Kementerian PPDT, serta undangan lainnya.
Tema pelatihan ini adalah Penataan Administrasi dan Penjajakan Bisnis Bumdes, Sinergitas Kepala Desa dan BPD dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Strategi Menuju Smart Village Melalui Pengembangan Website Desa se Kabupaten Morut.
Dalam laporan panitia yang dibacakan Kepala Bidang Penataan Kerjasama Desa dan Penyelenggaraan Administrasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Morut, Fadlun, SE, mengemukakan, workshop ini berjumlah 360 yakni para camat, Kades, BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dan pengurus Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) se Kabupaten Morut.
Wabup Djira, menekankan, perhatian Pemda Morut terhadap pengembangan Desa juga harus dibarengi dengan kemampuan teknis para aparat di Desa.
“Bimtek ini juga merupakan komitmen Pemda untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas aparat Desa, agar bisa mengelola potensi Desanya dengan maksimal,” ujar mantan Kadisdikbud Morut itu.
Ia menambahkan, walaupun Morut baru berusia 11 tahun pada 23 Oktober 2024 nantinya, tetapi daerah ini sudah sangat berkembang, terutama karena memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa terutama sektor pertambangan.
Dengan potensi ini, maka semua aparat dari tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga Desa, harus memiliki kemampuan untuk mengelola potensi ekonomi dan SDA tersebut.
Terkait pelatihan pengelolaan bisnis Bumdes ini, Wabup Djira, berharap agar semua peserta, serius mengikuti semua tahapan kegiatan, sehingga menghasilkan manfaat dalam pengelolaan Bumdes di Desa masing-masing.
” Para nara sumber yang di datangkan dari beberapa kementerian ini, merupakan pemateri yang profesional. Jadi ikuti kegiatan ini dengan baik,” harapnya.
Ia mengingatkan, dari beberapa laporan yang diterimanya, banyak Bumdes di Morut yang belum berkembang. Salah satu penyebabnya adalah kurang harmonisnya antara pihak terkait yakni Kades, pengurus BPD dan pengurus Bumdes.
Untuk itu, pelatihan ini penting agar pihak-pihak terkait pengelolaan Bumdes di desa duduk dan berdiskusi bersama untuk mencari solusi bagi pengembangan Bumdes.
Sementara itu, Direktur Program Pusat Konsultasi Pemerintahan Desa (PKPD), Firmansyah, SKom, selaku pihak penyelenggara mengemukakan, salah satu tujuan pelatihan ini adalah bagaimana memanfaatkan potensi di Desa agar dapat menghasilkan untuk kesejahteraan rakyat.
Seusai acara pembukaan dilanjutkan dengan penyampaian materi dan diskusi bersama yang dibawakan empat pemateri dari Jakarta, masing-masing:
* Sinergi pemerintah desa dan BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan desa oleh Murtono, SSTP, MSi, Direktur Fasilitasi Kerjasama Lembaga Pemerintah Desa dan BPD, Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.
* Strategi menuju Smart Village (desa pintar) oleh Dr Drs Mulyadin Malik, MSi, CIGS, Kepala Pusat Pelatihan Aparatur Sipil Negara Kementerian Desa dan PPDT.
* Pengembangan Kelembagaan Masyarakat Desa oleh Dr. Asnuryati, SE, MSi, JF PSM Ahli Madya, Kemendesa dan PDTT.
* Strategi penggunaan dana Desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, oleh Drs Andrey Ikhsan Lubis, SE M Si, Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Madya Koordinator Fasilitasi Pengembangan Partisipasi Masyarakat pada Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa. (Ale/Ryo/NAL)