Minahasa – Bupati Minahasa Dr. Ir. Royke Oktavian Roring, M.Si. IPU Asean Eng bersama Wakil Bupati Robby Dondokambey menerima Kunjungan Duta Besar Luar Biasa Jerman untuk Indonesia Ms. Ina Lepel dan Charge d’ Affaires Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, Mr Philipp Rossl. bertempat Kelurahan Rerewokan Kecamatan Tondano Barat, Kamis (27/1/2022).
Bupati Minahasa menyampaikan selamat memperingati Hari Holocaust Internasional juga memberikan apresiasi kepada umat Shaar Hashamayim Synagogue, yang telah mendirikan Museum Holocaust di Tanah Minahasa.
Duta Besar Luar Biasa Jerman untuk Indonesia, Ms Ina Lepel saat di wawancara dengan wartawan media ini mengatakan, pembangunan museum ini sangat penting karena sebagai orang Jerman, ia harus mengingat Holocaust yang terjadi kepada orang Yahudi.
“Saya pikir itu sangat penting dan sangat baik karena Anda tahu sebagai orang Jerman kita harus mengingat Enam Juta Yahudi yang menjadi korban dan kejadian itu harus diingat,” ungkapnya..
Ia meyakinkan bahwa kejadian tersebut tidak akan terulang lagi. “Anda dapat yakin bahwa itu tidak akan pernah terjadi lagi. saya ber pikir ini adalah hari yang bagus dan saya juga mengucapkan selamat kepada pemerintah daerah dan provinsi yang telah mendukung dan saya pikir itu luar biasa,” Ucapnya
Pendiri sekaligus Presiden Holocaust Shaar Hashamayim Synagogue, Mr Yaakov Baruch (Toar Jr Palilingan, red), menyampaikan bahwa, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan tanggal 27 Januari sebagai Peringatan Hari Holocaust Internasional.
“Jadi, setiap tahun PBB meminta corps diplomatik atau para kedutaan besar untuk merayakan korban Nazi setiap tanggal 27 Januari. Karena 70 tahun lalu, ada pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz oleh Tentara Merah (Amerika dan Rusia) pada tahun 1945,” ungkap Rabi Yaakov.
Dia menambahkan, tujuan pembangunan museum ini, untuk menunjukan kepada masyarakat Indonesia yang masih menyangkal dengan keberadaan Holocaust, bahwa ini pernah terjadi.
“Kenapa harus diperingati? Karena segala macam bentuk pembantai, kebencian dan rasisme itu tidak bisa benar. Entah itu kebencian terhadap orang Yahudi, islam, kristen dan agama lain itu tidak benar. Dan itu harus diperangi karena itu musuh kita bersama, baik rasisme atau kebencian,” jelasnya .
Lanjut Yaakov, dibangunnya Museum Holocaust ini, untuk mengedukasi masyarakat Indonesia supaya tidak ada lagi hidup dalam sekat-sekat. “Kiranya sekat-sekat ini bisa dihancurkan dan kita hidup bersama dalam lingkar Negara Kesatuan Republik Indonesia,” harapnya.
Kemudian, dia menjelaskan bahwa Museum Holocaust ini satu-satunya di Asia Tenggara dan kedua di Asia.
“Museum ini dirancang untuk permanen, dan akan diisi dengan barang material yang lebih dari sekedar gambar. Dan dikemudian hari kita akan isi dengan barang-barang artefak bersejarah yang terikat dengan Holocaust. Seperti Gulungan Toubat yang selamat dari Holocaust, Piyama orang Yahudi, seragam Nazi dan barang bersejarah lainnya, untuk ditunjukkan bahwa Holocaust ini pernah terjadi. Dan itu fakta bukan hoax,” Tegasnya. (Ronny)