Bitung, Redaksisulut – Polres Bitung gelar press release terkait viralnya Tim Tarsius Polres Bitung di media online dan facebook. Rabu, (2/6/2021).
Press release yang digelar di ruang rapat Polres Bitung ini dipimpin langsung Kapolres Bitung, AKBP. Indrapramana, H, SIK, didampingi Kasat Reskrim Polres Bitung, AKP. Frelly Sumampouw, SH.
Dalam kesempatan, Kapolres mengatakan pihak PT. MSM menyebutkan bahwa pada saat itu ada sekelompok orang yang menghentikan kegiatan produksi tambang dilokasi PT. MSM.
“Menanggapi laporan tersebut, kami dari pihak Polres Bitung menuju tempat kejadian perkara (TKP) tersebut dan di TKP kami mendapatkan ada 14 orang yang tidak mempunyai kepentingan apapun, karena saat ditanya tidak ada yang bertanggung jawab, bukan pemilik lokasi serta bukan aparat yang berwajib, jadi kami beranggapan bahwa keberadaan 14 orang yang berada di TKP adalah tindakan yang liar dan tidak bisa dipertanggung jawabkan”. Kata Kapolres.
Lanjutnya bahwa, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dari pihak kepolisian langsung membubarkan ke 14 orang yang berada di lokasi PT. MSM.
“Sudah sempat dibubarkan, namun ternyata ke 14 orang tersebut tidak bubar, sehingga Tim Tarsius menuju lokasi untuk mengamankan mereka karena keamanan lokasi Tambang tidak memungkinkan dan keamanan mereka tidak bisa dijamin. Tugas kami menjaga Kamtibmas agar situasi di TKP tetap kondusif, maka ke 14 orang tersebut kami bawa ke Polres Bitung, untuk dilaksanakan pendalaman serta pemeriksaan lebih lanjut. Intinya pihak Kepolisian hanya mengamankan”. Jelasnya.
Sementara itu Kasat Res Polres Bitung, AKP Frelly Sumampouw saat ditanya apakah benar ada tindakan berlebihan atau penganiyaan dari pihak kepolisian saat mengamankan 14 orang, Frelly mengatakan bahwa pengakuan-pengakuan dari 14 orang tersebut yang mengatakan bahwa hampir pingsan dan sebagainya itu sangat berlebihan.
“Jika benar saat diamankan oleh Tim Tarsius ada yang hampir pingsan, pada saat itu ada pihak Propam Polres Bitung yang mengawasi saat mereka di bawa ke Mapolres Bitung, bahkan ada rekaman video saat ke 14 orang senam sebelum mendapatkan pembinaan”. Katanya.
Usai senam ke 14 orang tersebut dilakukan pemeriksaan oleh Satuan Reserse Polres Bitung dan ke 14 orang tersebut kami buat pernyataan tanpa ada tekanan dan intimidasi dan dari pemeriksaan kepada 14 orang ditemukan pada salah satu orang membawa senjata tajam jenis belati.
Dalam pernyataan ke 14 orang tersebut sudah mengakui bahwa mereka salah, dan sudah membuat pernyataan bahwa mereka tidak akan melakukannya lagi kemudian setelah usai mereka di kembalikan ke keluarganya masing-masing. (Wesly)