Sulut – Hari ini, 17 Januari 2020, adalah momen spesial bagi Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI). Spesial karena hari ini tepat 35 tahun yang lalu (17 Januari 1985) AIPI didirikan oleh almarhum Dr. Alfian, almarhum Prof. Dr. (HC) Miriam Budiardjo dan sejumlah ilmuwan lainnya.
Sejak terbentuknya, AIPI mengalami perjalanan organisasi yang pasang surut, meskipun secara umum AIPI tetap survive. Berjalannya organisasi tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia (SDM) yang selama ini menjadi bagian dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) dan beberapa tenaga pengajar/peneliti dari Universitas Indonesia, Universitas Nasional, Universitas Sam Ratulangi serta CSIS.
Di Kota Manado sendiri, AIPI di bawah kepemimpinan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E Kandouw serta didukung oleh Akademisi-akademisi dari beberapa perguruan tinggi di Sulut yaitu Unsrat, Unima, IPDN, UNPI, Stisipol dan UTSU dan juga para praktisi politik handal sebagai pengurus AIPI Manado telah berhasil menapakkan diri sebagai organisasi profesi yang dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan kehidupan politik di Indonesia terlebih khusus di Sulut.
Salah satunya melalui penyelenggaraan seminar nasional secara periodik yang mengulas isu-isu politik dan pemantapan kehidupan demokrasi serta kepemiluan di Indonesia dan di Sulut. Hasil seminar tersebut menjadi bahan rekomendasi yang penting bagi arus utama demokratisasi di Indonesia, dan juga pada tahun kemarin AIPI Manado telah banyak memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kegiatan diskusi yang di selenggrakan di Sekretariat AIPI Manado.
Adapun dalam rangka HUT AIPI ke-35, AIPI Manado berencana menyelenggarakan kembali seminar nasional yang akan membahas tentang penyelenggraan Pilkada serentak tahun 2020. Hal ini sebagai bentuk sumbangsih AIPI bagi masyarakat dan bangsa dalam menciptakan demokrasi berkualitas serta Pilkada yang berintegritas di Indonesia terlebih khusus di Sulut. (JM)
Komentar