SITARO – Di tengah upaya Pemerintah Kabupaten Sitaro membangun kembali kehidupan masyarakat pasca erupsi Gunung Ruang, tiba-tiba bermunculan akun anonim dan akun palsu di media sosial yang sibuk menyebar fitnah serta memancing konflik, lalu menjadikan kegaduhan sebagai keuntungan politik.
Modusnya sederhana. Mereka memelintir isu, memprovokasi masyarakat, dan mengklaim diri sebagai pembela rakyat. Padahal kontribusinya nol besar, hanya ingin tatanan pemerintahan Chika–Hero terlihat gagal.
Kritik itu penting dan sah dalam demokrasi. Namun ketika kritik berubah menjadi upaya merusak, masyarakat harus waspada.
ikut menyebarkan postingan yang tidak jelas sumbernya. Jangan terperangkap permainan mereka yang tak punya identitas dan tak bertanggung jawab pada apa pun selain kepentingan gelap di belakang layar.
Sitaro membutuhkan suasana kondusif, persatuan, dan kerja sama semua pihak. Bukan gaduh yang diciptakan oleh mereka yang bersembunyi di balik akun palsu.
Adu domba hanya berhasil ketika kita ikut terbawa. Saatnya pilih informasi yang benar, dukung pembangunan, dan biarkan mereka yang suka memecah belah berteriak sendirian di kegelapan. Karena masa depan Sitaro tidak boleh ditentukan oleh akun tanpa wajah.
