oleh

Rumah Hilang Akibat Bencana Abrasi Pantai Amurang, Nama Pun Hilang Dari Daftar Korban Bencana

-Minsel-2106 Dilihat

Minsel-Sudah jatuh tertimpah tangga pula, pepatah kuno ini sangat cocok buat Toni Monolimai yang merupakan salah satu korban Bencana Abrasi Pantai Amurang, yang awalnya namanya masuk dalam daftar korban bencana sehingga yang bersangkutan diberikan fasilitas menempati Hunian Sementara (HUNTARA) serta bantuan lain yang ia dapatkan.

Toni Monolimai kehilangan rumah tinggal permanen akibat dari bencana alam abrasi pantai amurang dan saat ini mempertanyakan status keluarganya sebagai korban bencana tapi tidak mendapatkan Hunian Tetap (HUNTAP).

Lebih mengherankan lagi bahwa keluarganya masuk dalam daftar korban bencana dan diberikan fasilitas Huntara, tapi pada saat pembagian Rumah Hunian Tetap ( HUNTAP) nama keluarganya tiba-tiba hilang.

Kepada wartawan redaksisulut.com, Toni Monolimai saat di temui di daerah lokasi bencana mengatakan bahwa ia sangat terheran-heran kenapa namanya hilang saat pembagian Hunian Tetap (HUNTAP).

“Dimana hati nurani para penentu kebijakan karena saya sudah hilang tempat tinggal harta benda, malah nama saya ikut dihilangkan dari daftar bencana alam abrasi pantai amurang, kenapa tidak sekaligus nyawa saya yang dihilangkan,” Ucap pria paro baya yang saat ini menikmati masa tuanya di rumah kontrakan.

Sementara Kadis Permim Minsel Frangky Mamangkey saat dikonfirmasi di ruang kerjanya pada beberapa hari yang lalu menyampaikan bahwa ia hanya menjalankan sesuai data yang di sodorkan dari kelurahan, karena Lurah yang melakukan verifikasi siapa yang layak menerima Hunian Tetap.

Disisi lain, Lurah Uwuran Satu Andrew Pangkey saat konfirmasi via telwpon selulernya menyampaikan bahwa penghapusan nama Toni Monolimai sudah sesuai aturan yaitu bahwa setiap korban bencana abrasi pantai amurang mendapatkan satu unit Hunian Tetap (HUNTAP) dengan ketentuan bahwa apabila dalam satu atap ada dua atau lebih keluarga yang menempati maka yang berhak hanya satu keluarga yang mendapatkan Huntap.

Kendati pantauan wartawan media ini ada satu atap ditinggali 2 sampai 5 keluarga tetapi mereka kebagian dan mendapatkan Hunian tetap. (Onal_mamoto)