Redaksisulut, Boroko,-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) kabupaten Bolaang Mongondow Utara menemukan 35 nama anomali data pada pleno Daftar Pemilih Sementara (DPS) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024.
Temuan ke 35 nama yang terindikasi anomali data di dapati Bawaslu pada hasil pra pleno DPS yang diselenggarakan oleh KPUD Bolaang Mongondow Utara.
Plt. Ketua Bawaslu Rizky Posangi, SH mengungkapkan anomali data yang ditemukan oleh Bawaslu pada pra pleno DPS Pemilihan Kepala Daerah serentah tahun 2024 meliputi terdapat pemilih potensial di desa Buko kecamatan Pinogaluman, pemilih sesuai di desa Tuntung kecamatan Pinogaluman selanjutnya pemilih dikota Gorontalo, pemilih ganda terdapat data lama di desa Komus II sedangkan data baru di desa Komus II Timur kecamatan Kaidipang, terdapat wajib pilih yang berasal dari desa Boroko Timur yang melakukan pindah domisili ke kecamatan Bintauna, terdapat pemilih tambahan di desa Boroko Timur, pemilih ganda dari desa Solo dua nama yang sama tapi memiliki identitas beda nama dan NIK, terdapat pemilih baru di desa Biontong yang telah berubah nama dengan NIK yang berbeda, terdapat wajib pilih belum dilakukan coklit didesa Pimpi yang bersangkutan tidak terdaftar dalam model A daftar pemilih dan ketika akan dimasukan dalam pemilih potensial yang bersangkutan tidak memiliki unsur – unsur dokumen pendukung yang lengkap untuk ditambahkan dalam pemilih potensial, di desa Apeng Sembeka dan desa Sampiro terdapat pemilih pindah keluar dan tidak dicoklit, di desa Boroko Utara juga terdapat pemilih pindah masuk.
” Kami meminta kepada KPUD Bolmut untuk segera melakukan verifikasi ulang terhadap 35 nama – nama tersebut dan memastikan data pemilih yang akan digunakan pada Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024 benar – benar akurat dan valid, ” Ungkap Posangi, Minggu (11/08/2024).
Sementara itu, Ketua Divisi Data dan Informasi KPUD Bolmut Mernie Linda Wungkana ketika dikonfirmasi oleh media redaksisulut.com melalui pesan whatsapp pribadinya belum tau pasti soal jumlah data yang terindikasi anomali. Menurut data yang diketahuinya 33 nama yang terindikasi anomali, dan sudah divaktual oleh jajaran KPU sesuai hasil coklit bahkan sudah dilaporkan ke dirjen dukcapil.
“Pleno DPS ada 33 nama sesuai hasil coklit yang ditemui anomali data. Sudah divaktual oleh jajaran KPU sesuai hasil coklit, dan itulah yang didapati dilapangan. Bahkan sudah dilaporkan sampai ke dirjen capilduk, selanjutnya akan divaktual bersama jajaran Bawaslu dan dukcapil, ” Tangkis Mernie, Minggu (11/08/2024). (R)
