oleh

Ketua KTNA Morut, Gunawan : Kalau Ada Yang Mengatakan Tidak Ada Irigasi di Bungku Utara Dan Mamosalato, Itu Informasi Sesat

Morut-Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Morowali Utara (Morut), Gunawan, merasa heran dengan munculnya informasi bahwa di Kecamatan Bungku Utara dan Mamosalato, saat ini tidak ada irigasi untuk mengairi sawah para petani.

“Itu salah besar. Itu informasi sesat. Di Mamosalato saja ada dua irigasi teknis, yakni Andolia dan Momo,” tegasnya.

Saat itu, Gunawan sedang berada di pintu air irigasi Andolia, Pandauke.

Irigasi ini dibangun pada tahun 1985/1986 dengan mengairi sekitar 1.000 Ha sawah milik petani setempat.

Gunawan sendiri, selain sebagai Ketua KTNA Morut juga dipercayakan sebagai Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur Pandauke. Kelompok tani ini ikut memanfaatkan irigasi Andolia tersebut.

Ia menjelaskan, selain irigasi Andolia dan Momo (Mamosalato), juga ada irigasi teknis di Desa Posangke, Kecamatan Bungku Utara, yakni Irigasi Ula.

Berdasarkan data yang ada, irigasi Ula melayani areal sawah produktif seluas 1.990 Ha. Potensi irigasi ini masih bisa dikembangkan untuk melayani hingga luasan 12.000 Ha sawah.

Selain itu, masih ada lagi bendungan atau irigasi skala kecil, seperti yang ada di Tananagaya dan beberapa tempat lainnya.

Khusus irigasi Andolia, urai Gunawan, irigasi ini sangat strategis dan telah direhab beberapa kali.

Selain dimanfaatkan petani lokal, irigasi ini juga sangat membantu petani eks transmigrasi di Pandauke.

“Saya sendiri adalah warga transmigrasi yang tiba di Pandauke tahun 1984. Dua tahun kemudian irigasi Andolia dibangun dan berfungsi hingga saat ini. Jadi aneh betul kalau ada orang menutup mata tentang keberadaan irigasi ini,” tegas Gunawan.

Ia menambahkan, perhatian Pemda Morut terhadap petani selama ini sangat besar, termasuk pembangunan irigasi yang menyerap biaya cukup besar.

Pembangunan irigasi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani yang sebelumnya hanya memanfaatkan air tadah hujan. (Ale/Ryo/NAL)