Boltim-Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Sulawesi Utara menggelar Safari Stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Senin (11/09/2023).
Kegiatan yang di laksanakan di Kantor Bupati Boltim, dibuka oleh Bupati Bolaang Mongondow Timur yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Hendra Tangel, SH, dan di hadiri Perwira Penghubung Letkol Infantri Joppy Tijow, Kepala Dinas PP KB Kab. Boltim Fera Maria Sewow, S.Sos, Kadis dan Kaban di Lingkungan Pemerintah Daerah.
Dalam sambutannya Asisten Kesra Hendra Tangel, menyampaikan pemerintah daerah berkomitmen untuk menurunkan angka Stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, target prevalensi tahun 2023 sebesar 20 persen dan tahun 2024 sebesar 14 persen, target ePPGBM akhir tahun 2023 maksimal 6 persen prevalensi balita Stunting, memastikan dan menjamin pengukuran balita setiap bulannya menjadi 100 persen disemua kegiatan posyandu.
“Komitmen ini dibuat sebagai acuan dalam penurunan prevalensi Stunting.” Ujar Tangel.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Utara yang diwakili Kepala Dinas Dukcapil KB Daerah Provinsi Sulut Christodharma Sondakh, SH, menyampaikan target Pemerintah dalam menurunkan angka prevalensi Stunting di Indonesia untuk menciptakan SDM yang unggul menuju Indonesia Emas Tahun 2045, tertuang dalam amanat Presiden RI melalui Perpres No.72 Tahun 2021 menurunkan angka Prevalensi Stunting sampai ke angka 14 persen di Tahun 2024 tentu saja bukan merupakan hal yang mudah.
“BKKBN yang ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Nasional sangat menyadari hal ini. Tugas mulia ini hanya dapat dicapai dengan adanya kerjasama yang solid mulai dari pemerintah pusat, daerah sampai keseluruh lapisan masyarakat.”Ujar Sondakh.
Dirinya menjelaskan, hal ini tertuang dalam Perka BKKBN No. 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI). Saat ini Prevalensi Stunting di Sulawesi Utara sesuai SSGI 2022 masih tercatat sekitar 20,5 persen dan untuk Kabupaten Boltim sesuai SSGI 2022 adalah 30 persen, artinya untuk mencapai target 14 persen pada 2024 kita hanya punya waktu 1 tahun lebih.
“Melalui kegiatan ini pemerintah Kabupaten Boltim akan solid dan dapat bekerja sama dan memberikan manfaat dan kontribusi demi menciptakan sumber daya manusia di Provinsi Sulawesi Utara yang Hebat, Unggul dan dapat bersaing di Tingkat Nasional bahkan Internasional.” Tutur Sondakh.
Dalam kesempatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Sulut Ir. D. Tino Tandaju, M.Erg, memberikan Materi Evaluasi dan Penguatan PPS melalui Safari Stunting. Balita yang tidak terukur di Februari 2023 sebanyak 1.259 anak yang perlu dikawal dan dipantau oleh Pemerintah Kabupaten serta mendorong agar di pengukuran Agustus 2023, Balita yang diukur bisa mencapai 100 persen.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan Pelayanan KB Gratis Tim Safari Stunting Sulawesi Utara di Puskesmas tutuyan dan dilanjutkan dengan Penyerahan bantuan oleh seluruh Pegawai Perwakilan BKKBN Prov. Sulut dengan memberikan makanan tambahan bagi Anak Stunting di Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Kab. Boltim.
Turut hadir dalam Kegiatan ini, Kepala Puskesmas, Lurah /Camat, Koordinator Program Manajer PPS Prov. Sulut Murphy Kuhu, S.TP dan Tim PPS Prov. Sulut, Kepala TVRI Stasiun Manado Drs. I Ketut Sutakariana, M.I.Kom selaku Duta Penyiaran Stunting Sulut, dan Ketua Pokja Perwakilan BKKBN Prov. Sulut. (*/J.Mo)