oleh

Film LAFRAN di Manado: Tokoh dan Mahasiswa Lintas Agama Bersatu Perkuat Semangat Kebangsaan

Manado-Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) melanjutkan roadshow penayangan khusus Film LAFRAN di XXI Mega Mall Manado, Sulawesi Utara, Jumat (7/6).

Acara nonton bareng ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Koordinator Presidium MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Korpres Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulawesi Utara Suardi Hamzah, Pj Bupati Bolaang Mongondow Jusnan Mokoginta, Mantan Bupati Bolaang Mongondow Marlina Moha Siahaan, Pj Wali Kota Kotamobagu Asripan Nani, Anggota DPRD terpilih Provinsi Sulut dr. Mika Paruntu, dan Anggota KPU Sulut Lanny Ointoel. Hadir juga Badan Tadzkir SMA se-Sulawesi Utara.

Nonton bareng ini juga diramaikan oleh organisasi mahasiswa lintas agama seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND), dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), serta civitas akademika dari Universitas Sam Ratulangi, IAIN Manado, Universitas Negeri Manado, dan Politeknik Manado. Sekitar 1.000 penonton hadir dengan antusias untuk menyaksikan film yang akan tayang serentak pada 20 Juni 2024.

Ahmad Doli Kurnia Tanjung menyatakan bahwa Film LAFRAN mengisahkan perjalanan Lafran Pane dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan ideologi Pancasila, serta menegakkan nilai-nilai keislaman.

“Film ini mengingatkan kita akan pentingnya semangat kebangsaan dan nilai-nilai yang pernah diajarkan dalam HMI,” ungkapnya, Sabtu (08/06/2024)

Menurut Doli, film yang dibintangi Dimas Anggara ini diharapkan dapat menginspirasi para kader HMI untuk terus memajukan bangsa dan umat. Ia menekankan bahwa pendirian HMI pada 5 Februari 1947 penuh dengan rintangan, mulai dari penolakan hingga fitnah, yang memperkuat tekad mereka dalam perjuangan.

Proses produksi Film LAFRAN memakan waktu tujuh tahun dan melibatkan empat generasi di HMI. Dari masa kepemimpinannya di PB HMI hingga generasi Ketua Umum PB HMI 2013-2015, Muhammad Arief Rosyid Hasan.

“Kami bersyukur proses regenerasi atau kaderisasi terjadi secara alamiah selama tujuh tahun ini,” kata Doli.

Doli berharap Film LAFRAN tidak hanya ditonton oleh keluarga besar HMI dan KAHMI, tetapi juga generasi muda secara umum.

“Film ini memiliki pesan moral tentang nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang penting untuk ditanamkan pada anak-anak muda,” tambahnya.

Muhammad Arief Rosyid Hasan, Eksekutif Produser Film LAFRAN, menambahkan bahwa acara nobar ini bertujuan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di Sulawesi Utara, serta menumbuhkan semangat kebangsaan dan toleransi di kalangan generasi muda.

“Nobar ini tidak hanya untuk menonton film, tetapi juga menjalin silaturahmi dan mempererat persaudaraan antarumat beragama,” tuturnya.

Arief juga menuturkan bahwa Film LAFRAN menjadi alternatif menarik di tengah dominasi film horor.

“Hadirnya Film LAFRAN memberikan pilihan baru bagi penikmat film di Manado dan seluruh Indonesia,” ujarnya.

Film ini digagas oleh Ketua Dewan Penasehat KAHMI sekaligus politisi senior Partai Golkar Akbar Tanjung, dan dibintangi oleh Dimas Anggara, Mathias Muchus, Ariyo Wahab, Lala Karmaela, Alfie Alfandi, Ratna Riantiarno, Farandika, dan Nabil Lunggana. Disutradarai oleh Faozan Rizal, Film LAFRAN diproduksi oleh KAHMI bekerja sama dengan Reborn Initiatives dan Radepa Studio.

Mengisahkan tentang aktivis pemuda Islam, Lafran Pane, film ini menggambarkan perjuangan Lafran yang penuh rintangan, dari menjadi petinju jalanan hingga pendiri HMI pada masa pendudukan Jepang. Perjuangan Lafran dalam mempertahankan ideologi dan nilai-nilai keislaman di tengah tantangan menjadikan film ini sebagai pengingat akan peran HMI dalam sejarah Indonesia.

“Film ini menginspirasi kita untuk terus memperjuangkan cita-cita Almarhum Prof. Lafran Pane yang mengutamakan keislaman, nasionalisme, serta perjuangan orang muda untuk bangsa dan negara,” kata Arief.

Dengan pesan moral yang kuat dan cerita yang menggugah, Film LAFRAN diharapkan dapat menyatukan seluruh komponen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memperkuat semangat kebangsaan di kalangan generasi muda. (*)