Manado – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Lingkungan Hidup menyerahkan 40 Tong Sampah Terpisah kepada 3 Kecamatan yang ada di Kota Manado yaitu Kelurahan Bumi Nyiur sebanyak 14 Tong Sampah, Kelurahan Winangun Satu 13 Tong Sampah dan Kelurahan Sario sebanyak 13 Tong Sampah.
40 Tong Sampah Terpisah tersebut di serahkan langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup provinsi Sulut Ir. Marly Gumalag. Bertempat di Selasa (09/11/2021).
Dalam sambutannya Marly Gumalag menuturkan bahwa persoalan Sampah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan diperkirakan setiap satu orang dapat menghasilkan 0,7 kg sampah setiap harinya.
“Penduduk Kota Manado saat ini berjumlah 500.000 jiwa, maka setiap harinya akan menghasilkan 350 Ton sampah atau setara dengan 177 truk sampah kapasitas 6 kubik,” urai Gumalag.
Menurutnya angka ini akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya dimana gaya hidup praktis dan instan menjadi gaya hidup sebagian masyarakat serta memandang sampah hanya merupakan urusan pemerintah dimana akhirnya Sampah tidak dibuang pada tempatnya yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
“Masyarakat harus lebih menyadari bahaya dari sampah itu jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti penyakit Demam Berdarah yang pernah terjadi di Kota Manado. Demikian juga banjir yang sering terjadi di kota Manado itu akibat dari sampah yang hanya dibuang sembarangan,” jalas Mantan Kadis ESDM Sulut ini.
Pada kesempatan ini Gumalag mengajak agar semua sepakat bahwa sampah telah menjadi masalah kita bersama dan kita merubah cara hidup kita agar menghasilkan lebih sedikit sampah,
“Saya harapkan melalui bantuan Tong Sampah ini Pemerintah Kelurahan dan Masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik sekaligus dapat menjaga sarana prasarana ini sesuai dengan peruntukannya,” tutup Marly Gumalag.
Turut hadir dalam kesempatan ini Anggota DPRD Provinsi Sulut Arthur Kotabunan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado Frangky Porawouw, Camat Wenang, Sario, Malalayang serta Lurah Bumi Nyiur, Winangun Satu dan Sario. (*/JM)