Morut-Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Morowali Utara (Morut), mengklaim kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), per Agustus 2024 di bumi tepo asa aroa tercinta, semakin menurun drastis.
“Kasus DBD di Agustus 2024 tinggal 4 kasus. 2 kasus terjadi di Desa Molino Kecamatan Petasia Timur, ” jelas Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkesda Morut, I Ketut Suamba SKM, kepada wartawan, dikantornya, Selasa (10/09/2024) sore.
Ia mengakui, di awal januari dan Pebruari 2024 sebelumnya, kasus DBD di Morut meningkat tajam, bahkan statusnya sudah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Kasus paling terbanyak terjadi di Kecamatan Mori Atas, yakni Desa Tomata mencapai 79 kasus di Pebruari itu. Bahkan di Januari sebelumnya juga, 1 orang di Morut dinyatakan meninggal akibat DBD tersebut.
Ia menegaskan, berkat kesigapan Dinkesda Morut bekerja sama dengan Stakehoukder terkait lainnya, satu persatu permasalahan tersebut bisa ditangani dengan baik.
Kata dia, langka – langka konkrit yang sudah dilakukan Dinkesda Morut, dengan cara melakukan penyelidikan epidemologi, pemberantasan 3 M (mengurus, mengubur, dan menutup) plus, pemberian abatesasi, serta penyemprotan fogging ke rumah – rumah warga.
Ia kembali menegaskan, sebagian besar kasus DBD ini terjadi, karena pengaruh cuaca dari musim penghujan lebat kemudian masuk musim kering, serta gaya hidup di sebagian masyarakat yang tidak membiasakan diri untuk Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilingkungan tempat tinggalnya.
“Kami juga melengkapi penanganan masalah DBD tersebut, lewat sistem kewaspadaan dini. Kami menghimbau kepada masyarakat, untuk bisa menciptakan PHBS di lingkungan tempat tinggalnya, agar bisa terhindar dari serangan wabah DBD, ” tandas I Ketut Suamba. (NAL)