oleh

Pelatihan Tumbuh Kembang Bagi Kader di 17 Puskesmas

Minsel-Salah satu ujung tombak yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan di Kabupaten Minahasa Selatan yaitu kader kesehatan yang di sebar di 17 Puskesmas yang ada.

Dengan memberikan Pelatihan Pemantauan Tumbuh Kembang bagi Kader sangat bermanfaat dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam pemantauan tumbuh kembang anak di Posyandu.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan melalui Dinas Kesehatan melakukan sejumlah kegiatan yang di peruntukan buat kader-kader yang tersebar di puskesmas-puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Selatan dr. Wiwin Opod menyampaikan kepada wartawan media ini bahwa saat ini pihak pemerintah sangat mengedepankan pelayanan kesehatan sampai ke masyarakat bawah agar semua program kesehatan tersosialisasi dengan baik maka dibutuhkan peran para kader kesehatan.

“Kesehatan adalah hal yang utama bagi semua orang jadi sangat penting pemerintah melakukan sesialisasi program kesehatan dengan penguatan kepada kader-kader”. Ujar dr. Wiwin.

dr. Wiwin juga mengatakan bahwa percuma ada kader kalau tidak diikut sertakan dengan wawasan dan pengetahuan tentang pengkaderan khususnya di kesehatan, hal tersebut dengan memberikan pendampingan serta bimbingan teknis kepada kader guna terwujudnya pelayanan prima dari dinas kesehatan.

“Karena itu Kesehatan masyarakat dipromosikan dan di monitoring oleh puskesmas yang pelaksanaannya dibantu masyarakat. Masyarakat diberi pemahaman bahwa upaya kesehatan perlu diusahakan dari semua pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat.” Jelas dr. Wiwin.

Ditambahkan dr. Wiwi, masyarakat yang dengan suka rela bergabung dalam kegiatan tersebut maka dijadikan kader. “Kader berasal dari anggota masyarakat yang memiliki komitmen dan dedikasi tinggi untuk melakukan upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.” Ujar dr. Wiwin.

Motivasi yang timbul dalam diri kader,lanjut dr. Wiwin, berawal dari motivasi finansial dan motivasi non-finalsial. Tidak semua kinerja kader dilakukan berdasarkan motivasi finansial saja, namun juga membutuhkan apresiasi dan pengakuan untuk meningkatkan komitmen dan kinerja kader.

“Kader juga membutuhkan dukungan pelatihan dan pendampingan atau pembinaan secara berkelanjutan dalam mengerjakan tugasnya.” Tandas dr. Wiwin. (Advetorial)