REDAKSISULUT, BOROKO – Viralnya data BNBA BP_CBP Tahun 2024 Bantuan Sosial (Bansos) beras 10 kg yang dikantongi oleh Dinas Ketahanan Pangan terdapat data orang mati,membuat kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelibang) angkat bicara.
Menurutnya, data Bansos 10 kg yang disalurkan oleh pemerintah pusat melalui PT Bulog ditahun 2024 bukan merupakan data usulan dari Bapelitbang Bolaang Mongondow Utara melainkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dikeluarkan oleh Kemko PMK atas dasar kesejahteraan keluarga dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan kabupaten Bolaang Mongondow Utara Aroman Talibo mengungkapkan bahwa proses verifikasi faktual data masih terus berlangsung didalam daerah untuk desil 1 dan desil 2.
“Daerah berusaha memvalidasi data untuk penyaluran tahap berikutnya, dan untuk tahap penyaluran yang sedang berlangsung sekarang adalah jadwal penyaluran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, karena program ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara bukan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, ” Ungkap Talibo, Rabu (06/02/2024).
Disisi lain, Plt. Dinas Ketahanan Pangan Bolaang Mongondow Utara Yulin Kohongia memberikan keterangannya pada Rabu 06 Februari 2024 bahwasanya data penerima 6.412 KPM penerima Bansos 10 kg beras dari PT Bulog tahun 2024 merupakan data usulan dari bapelitbang. Bahkan saja, Kohongia tidak segan – segan untuk mengundang awak media duduk bersama di Bapelitbang agar memastikan data tersebut benar – benar merupakan usulan dari Bapelitbang ke Kemko PMK.
“Jadi nama-nama tersebut usulan dari Bapelitbang, Dinas Ketahanan Pangan tingal menerima. Nanti selanjutkan torang akan koordinasi kembali dengan Bapelitbang. Nanti jo torang sama – sama, ” Ungkap Kohongia melalui pesan pribadinya saat dihubungi oleh awak media redaksisulut.com, Rabu (06/02/2024). (R)