Sulut – Sektor Pariwisata di Sulawesi Utara sedang melesat. Kini, usai ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang di Kabupaten Minahasa Utara oleh Presiden Joko Widodo melalui terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 84 Tahun 2019, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw langsung bergerak cepat menyiapkan pembangunan KEK Likupang.
Untuk itu, Sekdaprov Sulut Edwin Silangen memimpin rapat koordinasi terkait pembangunan KEK Likupang di ruang kerjanya, Selasa (14/1/2020).
Rapat ini turut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Edison Humiang, Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sulut Gammy Kawatu dan para kepala Perangkat Daerah di lingkup Pemprov Sulut.
Pengembangan KEK bertujuan meningkatkan investasi, menciptakan lapangan pekerjaan dan membuat model terobosan pengembangan kawasan melalui pengembangan industri dan jasa pariwisata bertaraf internasional. Adapun jumlah tenaga kerja yang akan terserap ditargetkan sebanyak 65.300 orang.
Sekdaprov Silangen menerangkan bahwa dalam pengembangan KEK Likupang yang berdaya saing, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, diantaranya pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), serta masyarakat sekitar KEK tersebut berada. Dukungan itu harus terencana, terintegrasi, dan dilaksanakan secara berkesinambungan.
Dukungan tersebut terkait juga dengan pembangunan infrastruktur penunjang KEK yaitu pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), jalan, listrik, lahan hingga faktor penting lainnya yaitu ketersediaan SDM pariwisata.
“Selain regulasi yang menarik minat investor untuk berinvestasi di KEK Likupang, SDM juga sangat penting. Nantinya dibutuhkan ribuan tenaga kerja di sana,” kata Silangen.
Diketahui, di KEK Likupang akan dikembangkan resort, akomodasi, entertainment dan MICE. Sedangkan, di luar area KEK akan dikembangkan pula Wallace Conservation Center dan Yacht Marina.
KEK Likupang yang dibangun di atas lahan seluas 197,4 hektare direncanakan akan dikembangkan dalam tiga tahap. Tahap pertama akan dibangun sekira 92,89 hektare pada kurun waktu tiga tahun, yaitu 2020 hingga 2023.
Di pembangunan tahap pertama akan terdapat resort, area komersial, danau, cultural village, dan ruang terbuka hijau. Jadi, total target investasi sebesar Rp 164 miliar untuk pembangunan kawasan KEK Likupang di tiga tahun pertama. Sedangkan, target investasi pelaku usaha dalam tiga tahun pertama adalah Rp 750 miliar.
Terkait kemajuan sektor pariwisata Sulut, BPS Provinsi Sulut mencatat secara kumulatif kunjungan wisman ke Sulut sebanyak 118.844 orang pada Januari 2019-November 2019. Pencapaian itu naik 4,96 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sepanjang periode itu, kunjungan wisman asal China juga mendominasi sebanyak 105.738 orang. Adapun, pelancong asal Jerman menempati posisi kedua dengan 2.158 orang kemudian disusul turis Amerika Serikat sebanyak 1.529 orang.
KEK Likupang diharapkan dapat meningkatkan serapan wisatawan mancanegara di Sulawesi Utara sebesar 162 ribu orang pada tahun 2025. Jumlah ini menyerap sekitar 16% dari target yang ditetapkan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey yaitu 1 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2025. Selain itu, KEK Likupang diprediksi mampu memberikan kontribusi pada pendapatan devisa, di tahun 2030 sebesar Rp Rp 22,5 triliun. (*/JM)
Komentar