Minut-Pjs Bupati Minahasa Utara Clay Dondokambey beserta Jajaran Pemkab Minut menghadiri ibadah penghiburan dirumah duka Ibunda Sekda Minut Ir Jemmy H Kuhu, Senin 5/10/2020.
Turut hadir dalam ibadah penghiburan tersebut, seluruh Kepala Perangkat Daerah, Staf ahli Bupati, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kabag, Camat bahkan pejabat struktural, staf dan ASN.
Ditengah dukacita yang besar Keluarga Kuhu-Suwuh, Pjs Bupati Dondokambey mengungkapkan dukungan moril dan rasa sepenanggungan dalam duka yang di alami Keluarga.
“Suka, duka, itu adalah otoritas Tuhan dan kita harus menjalani. Kehilangan orang yang kita cintai memang berat, tapi segala sesuatu yang Tuhan ijinkan dalam hidup kita adalah rencana yang indah. Setiap kita pernah merasakan bahkan mungkin saat ini sedang mengalami bagaimana kita merawat orang tua kita, untuk itu dukacita Keluarga adalah bagian dari kehendak yang kuasa”, ungkap Dondokambey.
Lebih lanjut, Dondokambey mengatakan, saat umur bertambah maka masa hidup kita berkurang, tapi Tuhan memberikan kita hikmat dan anugerah agar kita bijaksana menggunakan masa hidup kita.
“jika umur bertambah maka waktu kehidupan berkurang , tapi kita semua diberikan hikmat dan anugerah dari Tuhan untuk membijaksanai waktu yang ada. Untuk itu pada saat ini saya mau berterimakasih teman-teman jajaran Perangkat Daerah yang boleh mengambil waktu untuk bersama dengan keluarga ditempat ini. Karena lebih baik ke rumah duka daripada ke rumah pesta. Kehadiran kita semua tidak bisa mengembalikan waktu yang telah hilang ataupun berharap oma akan kembali hidup, tapi minimal kita sebagai adik atau kakak, diluar rumah dari Pak Sekda, kita ada bersama keluarga dan mau menyatakan empati, simpati dan rasa berdukacita dengan keluarga ditempat ini. Karena kita punya tanggung jawab bersama untuk saling menguatkan”, kata Dondokambey.
Selain itu Pjs Bupati Dondokambey menyampaikan, di era bencana Covid 19 tentunya kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Virus Covid 19.
“Tentunya karena ada masa covid torang menyesuaikan juga dengan pola penerapan protokol kesehatan yang ada, yaitu cuci tangan, jaga jarak, dan sebagainya, tapi hal ini tidak akan menghilangkan rasa kebersamaan sebagai mahkluk sosial dalam kita hidup bermasyarakat.
Dondokambey juga berpesan kepada semua yang hadir pada ibadah tersebut, agar tetap melakukan yang terbaik, karena waktu hidup begitu berharga, refleksikan firman yang sudah didengar untuk berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
“kiranya kita juga semua yang boleh mengambil bagian dalam kesempatan ini merefleksi diri bahwa kehidupan kita terbatas, maka ketika diberikan kesempatan mari kita melakukan yang terbaik. Semoga kita tetap hidup dalam kasih Tuhan rukun dan damai satu dengan yang lain karena pasti oma yang terkasih menghendaki hal tersebut”, tutupnya. (T3)









