oleh

Malaikat Kecil Sang Penyelamat dari Dunia Hitam

Bitung, Redaksisulut – Berkomitment Menolak Narkoba “War On Drugs” dengan artian Perang Melawan Narkoba di Era Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar).

Seperti Kita Ketahui bersama saat ini di Indonesia khususnya Kota Bitung masih ada saja pemberitaan mengenai peredaran serta penyalahgunaan Narkoba.

Adapun sasaran yang selalu menjadi target dari pengedar para pemuda dan remaja yang dimana mereka merupakan sasaran yang gampang dipengaruhi.

Mulai dari pergaulan bebas, kurangnya perhatian dari keluarga (Broken home), masalah keuangan merupakan salah satu yang menjadi sasaran empuk sehingga menimbulkan rasa untuk mencoba dengan iming-iming jika menggunakan barang haram tersebut akan fly atau tenang dan seperti terbang bebas.

Mengambil pengalaman dari salah seorang mantan pecandu Narkoba yang saat ini sudah berhasil melepaskan dan melupakan barang tersebut.

Saat ditemui dirinya menyampaikan bahwa dulunya sempat masuk ke dunia hitam itu dan sempat menjadi penikmat bahkan sampai menjadi pecandu hingga tak bisa berhenti menggunakan barang haram tersebut.

“Waktu itu awalnya saya suka traveling jadi punya banyak teman yang berbeda-beda, tapi lama kelamaan dengan rasa ingin besar dan suka dihargai banyak orang saya pun memanjakan mereka dengan selalu membelikan minuman keras (Miras) untuk berpesta dengan mereka, tapi lama kelamaan dengan bertambahnya pergaulan ada beberapa yang mulai datang merayu bahkan sampai menghadirkan wanita untuk menggoda”. Katanya.

Lanjutnya bahwa “Untuk awal saya masih bisa menolak namun (singkat cerita) dengan adanya nama saya yang sudah dikenal banyak orang dan bertepatan pada saat itu saya dalam keadaan lagi banyak pikiran (Setres), jadi saya pun mengikuti apa yang diminta teman-teman. Saat itu sudah bertahun-tahun saya menggunakan barang haram tersebut tanpa henti, sehingga saya menjadi kecanduan akan barang haram itu”. Katanya.

Tak sampai disitu dirinya pun mencoba pulang ke kampung tempat kelahirannya, namun akan adanya ketergantungan akan barang haram tersebut saya pun mencoba mencari barang tersebut sampai mendapatkannya.

“Tujuan saya pulang ketempat kelahiran saya hanya bertujuan untuk berhenti dan meninggalkan barang haram tersebut namun dengan status saya sebagai pecandu, sayapun tidak mampu untuk tidak menggunakan barang itu”. Kata Sumber.

Waktu terus berlalu saya terus mencoba untuk meninggalkan barang tersebut dengan mencoba keluar dari pergaulan yang bebas, mengikuti ibadah di Gereja serta melakukan hal positif lainya agar saya lebih aktif dan tidak lagi memikirkan hal-hal mengenai Narkoba.

Waktu berjalan hingga hadir seorang malaikat penyelamat yakni anak pertama saya. Disitu saya berjanji akan berhenti menggunakan barang itu.

“Pada saat itu awalnya tidak terpikir dengan ucapan itu, tetapi saat melihat malaikat kecil yakni anak saya, sayapun terpikirkan akan masa depannya dan tiba-tiba mengucapkan bahwa saya akan berhenti dan akan hidup sehat demi si malaikat kecil. Waktu berjalan saya pun menghadapi hal paling berat dalam proses untuk meninggalkan dan melupakan barang haram tersebut”. Ucapnya.

Dirinya pun berpesan kepada masyarakat agar jangan pernah mencoba Narkoba karena barang tersebut hanya akan membawa kehancuran di masa depan.

“Ingin Gaul boleh, tetapi ada baiknya tidak menggunakan Narkoba karena ingin besar bukan harus jadi pengedar, pengguna ataupun pecandu, itu malah hanya akan memperburuk masa depanmu. Syukur saya masih bisa terselamatkan, jangan kamu yang jadi korban akan barang haram tersebut”. Tegasnya.

Menurut Wikipedia Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Selain berbagai dampak negatif, baik fisik, mental, dan sosial, bahaya narkoba yang paling mengerikan adalah dapat menyebabkan kematian. Kehilangan nyawa bisa disebabkan karena kejang-kejang yang berujung kematian, overdosis, atau frustasi sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. (Wesly)