oleh

Geliat di Bibir Pacific, Jalur Hijau Ekspor Hasilkan Simbiosis Mutualisme

-Sulut-412 Dilihat

Sulut-Secara Geografis Letak Sulawesi Utara yang berada di Bibir Pacifik sangatlah Strategis, mengingat berbatasan langsung dengan Negara Tetangga Philipina, Hal ini lah yang menjadi Potensi besar, jika dimanfaatkan dengan baik maka akan mendatangkan Keuntungan Bagi Daerah bahkan Negara. Pasalnya Jika di ‘Create’ sebaik-baiknya maka akan hasilkan Devisa yang besar dan Negara diuntungkan dengan munculnya Geliat Ekonomi yang mempunyai Efek Domino dengan Imbas pada Bangkitnya Perekonomian Warga.

Hal ini Senada dengan apa yang menjadi Keinginan dari pada Pemimpin Negeri Kita baik di Daerah ataupun di Pusat, entah Gubernur ataupun Kepala Negara Kita, yang mengamanatkan bilamana ada sesuatu Potensi di daerah yang bisa menghasilkan Devisa maka itu harus di ‘Push’, jangan diperhambat apalagi di Ganggu.

Memanfaatkan Peluang yang ada, Para Pelaku Usaha (Eksportir) Lokal memberanikan diri menjadi ‘Pemain’ dengan menjemput Bola untuk melakukan Aktivitas Ekspor ke Philipina. Tak tanggung-tanggung dalam Dua Pekan saja sekitar 70 Puluhan Ton atau 1500an Karton Rokok dikirim Ke Philipina.

Dengan Hanya menggunakan Kapal dengan GT kecil (Sejenis Perahu Pelang). Kegiatan Bongkar-muat ini melibatkan Tenaga Kerja Lokal , dari Buruh Panggul, Sopir Truk, hingga Pemilik Perahu yang kecipratan Faedah dalam kegiatan Pengiriman barang.

Bisa dibayangkan jika dilihat dari asas Manfaat betapa besarnya Perputaran Uang pun dampak Positifnya ke Warga.

Emilyon Makamea – Warga Peta, Kecamatan Tabukan Utara, Kabuaten Sangihe, yang juga salah satu Pekerja yang sering ikut dalam Pengiriman ke Philipina menuturkan Untuk Satu Dus/Kartun yang dipikul buruh dari Mobil Truk ke Perahu saja dihitung 400 ribu Rupiah, bayangkan jika itu dalam jumlah Puluhan Ton. Dan itu hanya hitungan dari Pelabuhan Peta Sangihe ke Philipina. Gimana yang dari Malang – Surabaya- Bitung- Manado..??

Makamea menambahkan Jika Warga merasa terbantu dengan adanya Kegiatan Ekspor tersebut, dan ini sudah menjadi Pekerjaan “Halal” baru bagi mereka, jika dahulu mereka harus Sembunyi-sembunyi (dengan menjadi Penyelundup Ilegal) kini mereka bisa Nyaman dengan pekerjaan ini karena terbilang Legal, Karena mengantongi Dokumen Sah dari Pihak Bea Cukai, dan diawasi Oleh Polairut dan TNI AL imbuhnya. (*/J.Mo)