oleh

Tanda Tangan MoU,Bupati Tetty Paruntu : Limbah Kelapa Jangan Di Buang

-Minsel-35 Dilihat

Amurang – Bupati Minahasa Selatan DR Christiany Eugenia Paruntu SE, menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan PT. Rekadaya Multi Adiprima dalam rangka pengelolaan limbah serabut kelapa menjadi produk ekonomi yang bernilai.

Penandatangan MOU ini dilaksanakan usai sambutan dalam kegiatan Penguatan klaster Inovasi Kelapa Nasional Sulut dengan Pendirian Industri Sabut Kelapa Unggul, Kemitraan Petani, Industri, UMKM, Akademisi dan Pemerintah di Minahasa Selatan, Hotel Sutanraja Amurang (10/12/2018).

Bupati  Tetty dalam sambutannya mengatakan Kabupaten Minahasa Selatan adalah salah satu daerah di Sulawesi Utara dengan penghasilan kelapa terbesar,terindikasi bahwa lebih dari 60 persen masyarakat minahasa selatan Ekonominya bergantung pada hasil kelapa.

“Kabupaten Minahasa Selatan adalah salah satu sentra produksi kelapa di Sulawesi Utara yang luas lahannya mencapai 46.973 ha dan menghasilkan 49.921 ton kelapa/tahun, dimana lebih dari 27.326 kepala keluarga petani Minahasa Selatan sangat tergantung pada komoditas kelapa tersebut, “Ucap Bupati.

Dengan turunnya harga kopra, Bupati menyarankan kepada masyarakat, untuk bisa berinovasi, karena Inovasi adalahmerupakan jawaban dan salah satu jalan keluar untuk membantu masyarakat kitapetani kelapa di Minahasa Selatan, dengan membuat produk turunan kelapa sepertipengembangan serabut kelapa, arang tempurung, air kelapa dan lainnya yangselama ini belum optimal dan terbuang percuma, di karenakan teknisi yang masikurang. Jelihla untuk berkarya karna daun kelapa juga bisa di jadikan uang.

Selain itu Paruntu menambahkan bahwaini adalah salah satu wujud nyata kita telah berjuang dan serius mencari solusidemi meningkatkan kesejahteraan petani kelapa di Minahasa Selatan. Jadi dengan adanya Perusahan PT. Rekadaya Multi Adiprima dapat melihat hal-hal baru yang bisa diterapkan.

Farri Aditya Direktur PT. Rekadaya Multi Adiprima sementata itu menjelaskan dalam presentasinya tentang profil perusahaan, bahwa perusahaannya bergerak dalam pengolahan limbah industri Perkebunan, limbah tekstil dan limbah plastik, seperti serabut kelapa, sisa potongan kain dan botol plastik minuman yang diolah menjadi berbagai produk antara lain bahan pembuatan spring bed, furniture, vertikal garden pada gedung bertingkat, dan masih banyak lagi.

Batang kelapa bisa menjadi bahanbaku spare part kendaraan seperti moult, bak kendaraan truck atau double cabin Mercedes Benz dan bagian interior seperti carpet dashboard berbagai merek kendaraan.jelas Farri.

Farri juga menambahkan bahwa masih ada juga produk yang lain turunan pohon kelapa seperti batang dan serat kelapa, bisa diolah menjadi bahan baku kasur springbed, Papan dan material lainya sebagai interior mobil yang bisa dieskport ke eropa dan negara yang lain tutupnya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *