oleh

BKKBN Sulut Gelar Sosialisasi Materi dan Media KIE Proyek Prioritas Nasional

-Sulut-65 Dilihat

Sulut – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan  Sulawesi Utara menggelar Sosialisasi  Materi  dan  Media  KIE  Proyek Prioritas Nasional (Pro-PN) selama tiga hari. Sosialisasi tersebut dibuka Kepala Perwakilan BKKBN Sulut Drs Sugiyatna MM,  bertempat di Hotel Gran Puri Manado.Selasa (27/8/2019).

Perserta  yang  mengikuti  sosialisasi  ini  berjumlah  40  orang terdiri atas  20  orang kepala desa lokus  stunting,  kader  BKB dan  Penyuluh  KB   dari Bolmong  dan  Bolmong  Utara  mereka  akan  dibekali dengan materi-materi selama tiga hari.

Kabid KS/PK Sitti Kamlah Takalamingan melalui Kasubid Balita dan Anak Rosillia Bionda Wowiling dalam laporannya mengatakan   sosialisasi   ini   selain  untuk  peningkatan  pengetahuan, sikap, perilaku tentang  pentingnya  1000 HPK  (hari pertama kehidupan), juga dalam rangka pencegahan stunting.

“Selain itu  juga  terpaparnya  10  desa yang  menjadi  wilayah intervensi  stunting, tersosialisasinya  media  berupa  stiker, poster, KKA buku popoji dan  kaos  tentang 1000 HPK yang  bahasanya  mudah  dan  gampang  dipahami masyarakat  setempat,” kata Bionda.

Plt Kepala BKKBN Sulut  Sugiyatna mengatakan  bahwa  peran  para  kepala desa sangatlah  penting  dalam  pelaksanaan  pencegahan  stunting dan  1.000 HPK, maka  diharapkan  keterlibatan  langsung  pemerintah  Kabupaten Bolmong  dan  Kabupaten Bolmong Utara  dalam  rangka  pencegahan  stunting  lewat  optimalisasi  kegiatan  baik  di  tingkat kabupaten, kecamatan maupun  desa dalam  keseluruhan  siklus  hidup  manusia.

“Masa  balita  merupakan  periode paling  kritis  karena  proses  tumbuh  kembang  berlangsung  sangat  cepat. Masa balita merupakan  periode “EMAS” yang apabila anak dibina dengan  baik  akan  mendukung  keberhasilan  tahap  perkembangan  selanjutnya,” katanya. “Dianjurkan juga untuk  pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi ibu hamil dan Baduta (bayi dua tahun),” kata Sugiyatna.

Disebutkan juga ada 10  perilaku yang diharapkan untuk  dilakukan oleh  keluarga. Yakni: persalinan ditolong oleh tenaga  kesehatan, memberi ASI  ekslusif, menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan  jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, tidak  merokok di dalam rumah. (***)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *